SURABAYA - Dalam sudut pandang seks edukasi, hubungan seksual tak selalu menyenangkan. Hal itu dikerenakan adanya kendala-kendala yang terjadi, mulai dari faktor psikologis hingga kesehatan. Dari sisi kesehatan, seseorang bisa saja mengalami dyspareunia, rasa sakit yang muncul saat hubungan seksual. Lalu, apa pengertian dan penyebab dyspareunia? Tim VOI akan merangkumkannya untuk Anda.
Pengertian Dispareunia
Mengutip Mayo Clinic, Rabu, 13 April, dyspareunia adalah istilah medis untuk hubungan seksual yang terasa menyakitkan. Dispareunia berupa nyeri genital yang terus-menerus atau terjadi secara berulang saat, sebelum, atau setelah berhubungan seks.
BACA JUGA:
Anda disarankan untuk berbicara dengan dokter ahli saat mengalami dyspareunia untuk mendapatkan penanganan secara langsung. Namun, patut diketahui bahwa perawatan akan berfokus pada penyebabnya.
Penyebab Dispareunia
Pada dasarnya dispareunia disebabkan karena beberapa hal, yakni sebagai berikut.
1. Mengalami masalah genital sejak lahir
Disebut dengan agenesis vagina, merupakan kondisi bentuk vagina yang tidak normal. Kondisi tersebut terjadi ketika perkembangan membran yang menghalangi lubang vagina berupa selaput dara inperforata sehingga menyababkan dispareunia.
2. Merasa tertekan
Pentingnya berkomunikasi seksual, adalah untuk bersama berdua mengatasi rasa sakit ketika bercinta. Jika tidak mengkomunikasikan tekanan pada otot-otot dasar panggul karena respons stres, rasa sakit saat berhubungan seksual berpotensi dirasakan.
3. Operasi atau perawatan medis
Jaringan parut dari operasi panggul, termasuk histerektomi dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan. Perawatan medis untuk kanker, seperti radiasi dan kemoterapi juga dapat menyebabkan perubahan yang membuat seks menjadi menyakitkan.
4. Kurang pelumasan
Pemanasan atau foreplay penting dilakukan bagi pasangan bercinta. Tujuannya mendorong respons biologis pada sistem reproduksi untuk memproduksi pelumas. Rasa sakit ketika penetrasi sering disebabkan foreplay tidak cukup. Bisa juga dipicu oleh kadar estrogen menurun setelah menopause. Penurunan kadar estrogen juga dialami oleh perempuan setelah melahirkan dan selama menyusui.
5. Vaginismus
Kejang ootot pada dinding vagina yang tidak disengaja ini dapat membuat penetrasi menjadi menyakitkan. Ini juga perlu disadari serta dikenali sebelumnya agar mendapat penanganan tepat secara medis.
6. Penyakit atau kondisi tertentu
Salah satu kondisi penyakit yang menyebabkan rasa sakit saat penetrasi termasuk endometriosis, penyakit radang panggul, prolapse rahim, rahim terbalik, fibroid rahim, sistitis, sindrom iritasi usus besar, disfungsi dasar panggul, adenomiosis, wasir, dan kista ovarium.
7. Mengalami kecemasan dan depresi
Cemas mengenai citra diri tentang tubuh atau penampilan fisik dapat berkontribusi pada tingkat gairah rendah. Ini termasuk penyebab rasa tidak nyaman hingga rasa sakit saat penetrasi.
8. Peradangan, infeksi atau kelainan kulit
Infeksi di area genital atau saluran kemih dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan. Seperti eksim atau masalah kulit lainnya di area genital.
9. Pernah mengalami trauma
Tidak semua orang dengan dispareunia memiliki riwayat pelecehan seksual. Tetapi jika pernah mengalami, itu bisa berperan dalam rasa sakit ketika bercinta meski telah didasarkan consent.
Selain sepuluh penyebab di atas, perasaan rileks juga diperlukan ketika mulai sesi di ranjang supaya terhindar dari rasa sakit.
10. Pernah mengalami cedera, trauma, atau iritasi
Cedera yang memicu dispareunia antara lain iritasi akibat kecelakaan, operasi panggul, luka saat melahirkan atau episotomi. Ini perlu dikenali dan diperiksa secara medis.