Rahasia Kepuasan Seksual Bertahan Lama dalam Pernikahan, Ahli Ungkap Fakta Menarik
Ilustrasi rahasia kepuasan seksual jangka panjang (Freepik/Racool Studio)

Bagikan:

SURABAYA - Tak bisa dibantah bahwa hubungan seksual adalah faktor penting yang mempengaruhi pernikahan. Untuk menjaga agar keintiman terjaga, seks edukasi bisa jadi jalan. Namun, ada sejumlah fakta menarik dalam penelitian yang berkaitan dengan rahasia kepuasan seksual.

Sebuah studi menunjukkan bahwa 34 persen perempuan dan 15 persen pria yang telah berkomitmen setidaknya selama 1 tahun, telah kehilangan minat pada seks.

Rahasia Kepuasan Seksual

Mengutip Medical News Today, Kamis, 28 Juli, banyak faktor yang pengaruhi hasrat seksual. Di balik semua itu, studi yang dilakukan tahun 2016 oleh Amy Muise, Ph.D., di Departemen Psikologi Universitas Toronto, Kanada, menjelaskan bahwa ada banyak bukti bahwa semakin banyak orang berhubungan seks, maka semakin bahagia perasaan mereka.

Namun Muise melihat kembali soal kualitas dalam berhubungan seks. Meskipun sering melakukan tetapi tidak memberikan efek yang diinginkan karena kesibukan, misalnya, artinya perlu dipikirkan kembali cara-cara untuk mengobarkan bara api serta memperkaya eksplorasi.

1. Frekuensi selaras dengan kebahagiaan

Muise melaporkan dalam studinya bahwa ada kaitan yang jelas antara frekuensi seks dan kebahagiaan.

Apa yang dia temukan adalah bahwa orang yang berhubungan seks sekali seminggu atau lebih sering secara signifikan lebih bahagia daripada yang berhubungan seks lebih jarang. Tetapi, peserta dalam studi yang berhubungan seks beberapa kali per minggu tidak lebih bahagia daripada mereka yang berhubungan seks sekali setiap minggu.

Menariknya lagi, berhubungan seks memiliki efek yang lebih besar pada kebahagiaan partisipan daripada pendapatan. Jadi jika seks membuat bahagia, apa yang membuat banyak orang kehilangan minat?

2. Faktor terkait dengan penurunan hasrat seksual

Profesor Cynthia Graham dari Pusat Penelitian Kesehatan Seksual di University of Southampton di Inggris, menemukan sejumlah faktor terkait dengan penurunan hasrat seksual.

Bagi perempuan, menurut studi Graham, memiliki anak kecil, hamil dalam satu tahun terakhir, tinggal bersama pasangannya, berada dalam hubungan lebih lama, tidak punya minat seksual yang berbeda dan preferensi, memengaruhi hasrat seksual.

Faktor untuk kedua jenis kelamin, kondisi kesehatan (termasuk depresi), tidak merasa dekat dengan pasangannya saat berhubungan seks, kurang bahagia dengan hubungan mereka, dan berhubungan seks lebih jarang. Selain itu, Graham, juga menemukan faktor usia pada pria usia 35-44 tahun dan perempuan 55-64 tahun mengalami tingkat minat seks terendah.

3. Inisiatif berhubungan seks

Julia Velten, Ph.D., dari Pusat Penelitian dan Perawatan Kesehatan mental di Universitas Ruhr Bochum, Jerman, melaporkan bahwa ketika pria merasa bahwa pasangannya mengharapkan mereka untuk selalu berinisiatif, akan memiliki efek negatif pada kepuasan seksual mereka.

Artinya setiap orang yang berkomitmen perlu sama-sama menginisiasi untuk beraktivitas seksual.

4. Penetrasi dan konsistensi

Studi yang dilakukan di Praha oleh Katerina Klapilova, Ph.D. dari Departemen Antropologi Umum di Universitas Charles, menemukan bahwa untuk pria dan perempuan, penetrasi dan konsistensi untuk mencapai orgasme berkaitan dengan kepuasan seksual.

Klapilova juga menekankan bahwa, peran khusus perlu dimiliki untuk mempertahankan hubungan intim berkualitas tinggi. Peran tersebut merujuk pada kedua pasangan, untuk sama-sama aktif dan mengeksplorasi hal-hal baru sesuai dengan consent yang disepakati pasangan.

5. Aktivitas diluar kamar berpengaruh besar

Studi lainnya, yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin, menjelaskan bahwa ketika berhubungan seks, orang tidak hanya mencari hubungan intim. Tetapi mengalami lebih banyak kasih sayang, baik saat berhubungan seks maupun di luar kamar.

Selain faktor di atas yang memengaruhi kepuasan hubungan seks pasangan berkomitmen, kepuasan juga secara signifikan dirasakan pasangan ketika sama-sama menghargai momen orgasme. Seperti, ketika pria menghargai orgasme pasangannya, lebih mungkin melaporkan kebahagiaan dalam hubungan.