Tabung Oksigen Langka, Menkes Budi Punya Taktik
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA – Menteri Kesehatan (Mekes) Budi Gunadi Sadikin membentuk satuan gugus tugas khusus terkait persoalan pasokan tabung oksigen di rumah sakit dalam penanganan pasien COVID-19.

Langkah ini dilakukan menyusul informasi pasokan tabung oksigen di beberapa daerah mulai menipis. “Kami telah mengidentifikasi kebutuhan oksigen di masing-masing rumah sakit dan membentuk satgas oksigen di berbagai provinsi," ujar Menkes Budi, Senin, 5 Juli.

Tugas Satgas Bentukan Menkes Budi

Satgas ini, kata dia, akan menyesuaikan supply yang ada dengan demand di masing-masing rumah sakit dan transportasi logistiknya ke masing-masing rumah sakit dari produsen yang ada.

Menkes Budi juga telah menyiapkan strategi lain apabila supply oksigen masih mengalami kekurangan.

Pihaknya, meminta Kementerian Perindustrian untuk mengkonversikan oksigen yang tadinya dialokasikan ke industri menjadi ke rumah sakit, dan kalau diperlukan maka akan mengimpor oksigen.

"Komitmen dari kementerian perindustrian industri agar konversi oksigen dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen. Jadi sekitar 575.000 ton per tahun akan dialokasikan untuk medis," kata Budi.

Dia memaparkan, kapasitas produksi oksigen nasional ada 866.000 ton per tahun, tetapi sekarang utilisasinya hanya 75 persen. 

"Jadi yang riil yang diproduksi setiap tahun adalah 639.900 ton per tahun dari itu sekitar 75 persen dipakai untuk industri seperti baja, nikel, smelter dan kemudian juga itu 458.588 ton yang medis hanya 181.312 ton," katanya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Taktik Menkes Budi Atasi Kelangkaan Tabung Oksigen, Bentuk Satgas dan Minta Kemenperin Lakukan Konversi.

Selain terkait Menkes Budi, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.