SURABAYA – Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah setempat menambah armada ambulans untuk pengangkut jenazah, menyusul banyaknya warga terpapar COVID-19 meninggal dunia, termasuk yang isolasi mandiri di rumah.
"Hampir setiap hari, kami mendapatkan banyak keluhan terkait penjemputan ambulans jenazah Dinsos melalui Call Center 112, karena waktu tunggunya bisa lebih dari empat jam," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu, Selasa 13 Juli.
BACA JUGA:
Layanan Ambulans Penjemput Jenazah Kewalahan
Khusnul mengatakan, penularan COVID-19 di Kota Pahlawan itu setip harinya terjadi lonjakan. Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data yang diterimanya terhitung pada Senin 12 Juli akumulasi infeksi COVID-19 di Kota Surabaya mencapai 26.101 orang dengan pasien aktif dalam perawatan sebanyak 963 Orang. Akibatnya, lanjut dia, pelayanan ambulans yang mengantar jenazah serta pasien COVID-19 yang dirujuk ke rumah sakit menjadi antre.
Tidak hanya itu, Khusnul mengatakan, pemakaman jenazah dengan cara protokol kesehatan menjadi permasalahan tersendiri bagi pemkot. Hal ini dikarenakan banyak warga yang isoman di rumah lalu meninggal dunia.
Keterbatasan jumlah armada ambulans dan sopir, lanjut dia, juga menjadi salah satu kendala yang membuat pelayanan kurang responsif di tengah pandemi. "Pelayanan ambulans jenazah sebagai fokus permasalahan yang harus dicarikan solusinya," ujarnya seperti dilansir Antara.
Oleh karena itu, Khusnul mengusulkan agar pemkot menambah jumlah armada dan memperbaiki ambulans jenazah yang rusak untuk dioptimalkan melayani warga sehingga waktu tunggunya tidak lama.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya sempat memerintahkan Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya Noer Oemarijati untuk menyulap beberapa mobil dinas dijadikan ambulans. "Ibu tolong nanti kursi yang bagian belakang diambil saja. Lalu tambahkan sirine di atasnya. Kita gunakan mobil dinas untuk ambulans," ujarnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, Pemkot Surabaya telah menambah armada ambulans untuk Tim Gerak Cepat (TGC) yang terbagi di 7 wilayah setempat. "Ditambah juga dari Dinsos yang sebelumnya hanya 7 ambulans menjadi 10 ambulans," katanya.
Selain itu, kata dia, ada peran serta pihak swasta yang meminjamkan ambulans untuk penanganan COVID-19 di Surabaya. Saat ini ambulans swasta masih didata. Salah satunya dari organisasi pengusaha muda Junior Chamber Internation (JCI) Jatim yang meminjamkan lima unit ambulans.
Tidak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga mendapatkan dukungan 126 pengemudi ambulans dari Relawan Surabaya Memanggil. Mereka akan membantu operasional ambulans di Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga mengkaver Puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya yang dipadati pasien terdampak COVID-19.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kewalahan Karena Korban COVID-19 Makin Banyak, DPRD Minta Pemkot Surabaya Tambah Ambulans.
Selain terkait ambulans penjemput jenazah, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.