Antisipasi Banjir di Gresik, Belasan Alat Berat Dikerahkan untuk Keruk Sungai Kali Lamong
Normalisasi Sungai Lamong untuk mencegah banjir di Gresik meluas (ANTARA)

Bagikan:

GRESIK - Untuk mencegah perluasan banjir di Gresik, Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur menerjunkan  17 alat berat berupa ekskavator atau bego untuk mengeruk Sungai Kali Lamong.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik, Endoong Wahyukuncoro menjelaskan bahwa alat berat itu diletakkan di sepanjang Kali Lamong. Bego akan mengurangi sedimentasi sungai, sehingga bisa menampung air lebih banyak dan lebih lancar.

BACA JUGA:


"Kami lakukan pengerukan karena kondisi banjir yang sudah mereda, hal ini membuat pengerukan semakin kami gencarkan di beberapa titik, mulai dari Kecamatan Balongpanggang hingga Kecamatan Cerme," jelas Endoong dikutip Antara, Senin, 8 November.

Mengatasi Banjir di Gresik

Endoong juga mengatakan bahwa belasan alat berat itu terbagi di beberapa titik, yakni delapan alat di titik nol dari Jembatan Bulangkulon ke arah Balongpanggang, seluruhnya dikerjakan oleh rekanan dengan nilai kontrak Rp1,1 miliar.

Namun, sebagian dikerjakan secara swakelola, yakni di titik nol dari Jembatan Bulangkulon ke arah Benjeng dengan mengerahkan empat alat berat milik DPUTR Gresik.

"Alat berat yang baru didatangkan sebanyak 2 bego long up dan 1 kecil, penempatannya ada di Wotansari Balongpanggang sebanyak 1 long up, kemudian di Morowudi 2 bego baru, 1 alat berat long up dan 1 ekskavator kecil. Ini dapat pinjaman dua dari Surabaya dengan penempatan di Morowudi," katanya.

Kali Lamong Meluap Sebabkan Banjir

Sebelumnya, banjir yang melanda Kabupaten Gresik akibat luapan Kali Lamong meluas ke empat kecamatan, dari awalnya hanya tiga kecamatan masing-masing Benjeng, Balongpanggang, Kedamean, kini hingga ke Kecamatan Cerme.

Camat Cerme Suyono menyebut wilayahnya yang terdampak banjir luapan Kali Lamong ada tiga desa, yakni Dadapkuning, Sukoanyar, dan Ngembung.

"Banjir bergeser dari Balongpanggang dan Benjeng menuju Cerme, dan ada tiga desa terdampak banjir luapan Kali Lamong," ucap, Suyono yang pernah menjabat Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik tersebut.

Normalisasi kali Lamong

Suyono mengaku juga telah mengerahkan tiga alat berat untuk melakukan pengerukan Kali Lamong di wilayah Kecamatan Cerme, dan ditempatkan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.

"Tiga ekskavator atau alat berat itu dua dari Pemkab Gresik dan satu bantuan dari Surabaya, tujuannya untuk normalisasi Kali Lamong kali besar di Jembatan Morowudi agar memperlancar aliran air dari Balongpanggang dan Benjeng," katanya.

Terkait