Menag Yaqut Ajak PA GMNI Jatim Perangi Khilafah dan Ideologi yang Berbahaya
Menteri Agama, Yaqut C Qoumas (tangkap layar youtube)

Bagikan:

SURABAYA - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jawa Timur didorong untuk memperkuat nasionalisme dari bahaya ideologi yang ingin menggantikan Pancasila. Dorongan tersebut datang dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

"Sekarang semua harus lebih konkret dan mampu memastikan bahwa nasionalisme dan sistem demokrasi yang sekarang ini kita anut, mampu benar-benar menjawab kebutuhan dan lebih penting lagi adalah menyejahterahkan rakyat," jelas Yaqut secara virtual dilansir dari Antara, Selasa, 20 November. 

PA GMNI Diajak untuk Tingkatkan Rasa Nasionalisme

Menag menilai, jika hal tersebut berhasil dilakukan, maka bisa dipastikan rakyat tak berpaling dari ideologi atau sistem lain yang biasanya dianut. Menag mencontohkan khilafah sebagai salah satu ideologi yang dimaksud.

"Seperti khilafah misalnya, karena sampai sekarang masih saja ada kelompok-kelompok yang mendorongnya supaya diberlakukan di Indonesia," jelas dia.

Ia juga mengajak untuk bersama-sama dan bergotong royong untuk memastikan nasionalisme dan demokrasi yang sebenarnya sudah tercantum di dalam Pancasila, ideologi dan falsafah bangsa agar benar-benar bisa diaplikasikan di kehidupan bernegara.

"Saya yakin, seyakin-yakinnya bahwa PA GMNI mampu menjadi lokomotif atas hal ini," kata dia.

Menag juga mengucap selamat atas dilantiknya Deni Wicaksono sebagai sebagai ketua DPD PA GMNI Jawa Timur periode 2021-2026 beserta sejumlah pengurus.

PA GMNI Diajak untuk Perangi Kemiskinan

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menegaskan kesiapan mereka bersinergi bersama PA GMNI Jatim dalam memerangi kemiskinan, khususnya di wilayah setempat. Dardak yang juga ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur juga menyinggung "Mars PA GMNI" bahwa terdapat hal penting yang harus menjadi perhatian bersama yaitu, antikemiskinan.

"Itu yang menjadi PR besar kita bersama, tentang bagaimana pengentasan kemiskinan bisa berjalan optimal," kata dia.