Wabah DBD Jangkit Belasan Anak di Kecamatan Sukolilo Surabaya
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno datang menjenguk anak yang terkena DBD (Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Belasan anak di di RW 10 Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur terserang wabah demam berdarah dengue (DBD). Wabah DBD tersebut berhasil jangkit 15 anak di lingkungan tersebut.

"Pada Senin (24/1), saya mendatangi permukiman warga yang sebagian anak-anak terkena DBD. Saya sudah berbicara dengan ketua RT untuk penanganan selanjutnya," jelas Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno dikutip Antara, Selasa, 25 Januari.

Tindak Lanjut Laporan Wabah DBD

Di pertemuan itu, Anas Karno mendapat aduan dari para ketua RT dan ketua RW, yang dilanjutkan dengan menghubungi lurah serta kepala puskesmas.

"Warga minta supaya dilakukan fogging untuk mencegah penularan," katanya.

Anas segera menghubungi lurah dan kepala puskesmas setempat sebagai bentuk respon atas aduan. Permintaan itu juga disanggupi oleh pihak lurah dan kepala puskesmas.

Meski demikian, Anas menyayangkan lantaran respon pihak kelurahan dan puskesman lamban melakukan pengasapan di kawasan perkampungan tersebut. 

"Masa harus menunggu jumlah penderitanya banyak baru mau 'fogging'," katanya.

Kunjungan ke Pasien DBD

Setelah melakukan pertemuan dengan para ketua RT dan ketua RW, Anas Karno mengunjungi salah satu anak penderita DBD yang dirawat di rumah.

"Kami minta warga yang terkena DBD dirawat dengan baik oleh pihak Puskesmas," katanya.

Sementara itu, salah satu pengurus RT 06/RW 10 Farid mengatakan, di kampungnya terdapat tiga anak yang terjangkit demam berdarah.

"Jumlah anak-anak yang terjangkit DB antara 2 sampai 3 anak, tersebar di RT 01 sampai RT 06," katanya.

IaDia mengatakan, wabah DBD mulai menjangkiti anak-anak di kawasan RW 10 pada Januari. Saat ini, kata dia, lima anak sudah membaik kondisinya, sedangkan sisanya masih dirawat di rumah sakit karena mendapatkan rujukan.

Warga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Puskesmas Sukolilo namun hanya diberikan abate, yang berfungsi sebagai pembunuh jentik nyamuk di bak mandi, padahal warga ingin supaya dilakukan pengasapan.