Media Barat Sebut 16 Februari Kemungkinan Hari Invasi, Presiden Zelenskiy: Kami akan Menjadikannya Hari Persatuan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. (Wikimedia Commons/Нацгвардія України)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelenskiy meminta warga Ukraina untuk mengibarkan bendera negara dari gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada 16 Februari, tanggal yang oleh beberapa media Barat disebut sebagai kemungkinan awal invasi Rusia.

Pejabat Ukraina menekankan, Presiden Zelenskiy tidak memprediksi serangan pada tanggal tersebut, tetapi menanggapi dengan skeptis terhadap laporan media asing. Beberapa organisasi media Barat telah mengutip pejabat Amerika Serikat (AS) dan lainnya, mengutip tanggal ketika pasukan Rusia akan siap untuk menyerang.

"Mereka memberi tahu kami 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya hari persatuan," kata Zelenskiy dalam pidato video kepada negara tersebut, mengutip Reuters 15 Februari.

"Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militery. Pada hari itu, kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kami," jelasnya.

Presiden Zelenskiy telah lama mengatakan, sementara dia yakin Rusia mengancam negaranya, kemungkinan serangan yang akan segera terjadi telah dilebih-lebihkan oleh sekutu Barat Ukraina, menanggapi upaya Moskow untuk mengintimidasi Ukraina dan menabur kepanikan.

Sementara iru, Mykhailo Podolyak, penasihat kepala staf Zelenskiy, mengatakan kepada Reuters, presiden menanggapi sebagian 'dengan ironi' laporan media tentang kemungkinan tanggal invasi.

"Sangat dapat dimengerti mengapa orang Ukraina saat ini skeptis tentang berbagai 'tanggal tertentu', dari apa yang disebut 'mulai invasi' yang diumumkan di media. Ketika 'awal invasi' menjadi semacam tanggal tur bergulir, pengumuman media semacam itu hanya bisa dianggap ironi," jelasnya.

volodymyr zelenskiy
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. (Wikimedia Commons/Нацгвардія України)

Sementara itu, Kantor Presiden Zelenskiy merilis teks dekrit yang menyerukan semua desa dan kota di Ukraina untuk mengibarkan bendera negara pada Hari Rabu, dan seluruh bangsa menyanyikan lagu kebangsaan pada pukul 10 pagi. Ini juga menyerukan peningkatan gaji tentara dan penjaga perbatasan.

Para pejabat AS mengatakan, mereka tidak memperkirakan serangan yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari tertentu, tetapi berulang kali memperingatkan itu bisa datang kapan saja.

"Saya tidak akan menyebutkan tanggal tertentu, saya pikir itu tidak cerdas. Saya hanya akan memberi tahu Anda, sangat mungkin dia bisa bergerak (invasi) tanpa peringatan," terang juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.

Sebelumnya, Kirby mengatakan Moskow masih menambah kemampuan militernya di perbatasan Ukraina.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Washington, yang telah memulangkan sebagian besar diplomatnya, memindahkan operasional misi diplomatiknya di Ukraina, dari Kyiv ke kota barat Lviv, lebih jauh dari perbatasan Rusia. Dia mengutip "percepatan dramatis dalam penumpukan pasukan Rusia".

Rusia memiliki lebih dari 100.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina. Meski menyangkal tuduhan Barat mereka merencanakan invasi, Moskow mengatakan bisa mengambil tindakan teknis militer yang tidak ditentukan, kecuali serangkaian tuntutan dipenuhi, termasuk melarang Kyiv bergabung dengan aliansi NATO.

Senin kemarin, Rusia menyebut mereka siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan negara-negara Barat, untuk mencoba meredakan krisis keamanan.

Dalam percakapan yang disiarkan televisi, Presiden Putin diperlihatkan bertanya kepada Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, apakah ada kemungkinan kesepakatan untuk mengatasi masalah keamanan Rusia, atau apakah itu hanya terseret ke dalam negosiasi yang berliku-liku.

"Kami telah memperingatkan lebih dari sekali bahwa kami tidak akan membiarkan negosiasi tanpa akhir atas pertanyaan yang menuntut solusi hari ini," jawab Lavrov.

"Tampaknya bagi saya bahwa kemungkinan kita masih jauh dari habis. Pada tahap ini, saya akan menyarankan untuk melanjutkan dan membangunnya," tambahnya.

Negara-negara Barat telah mengancam sanksi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia benar-benar menyerang. Kelompok Tujuh ekonomi besar (G7) memperingatkan pada hari Senin tentang "sanksi ekonomi dan keuangan yang akan memiliki konsekuensi besar dan langsung pada ekonomi Rusia".

Terpisah, setelah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia dan Ukraina, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia masih percaya, dari analisisnya sendiri, tidak akan ada konflin, sebut juru bicara PBB.

Untuk diketahui, Moskow mengatakan upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan ancaman. Sementara NATO tidak memiliki rencana segera untuk mengakui Ukraina, dengan negara-negara Barat mengatakan mereka tidak dapat bernegosiasi mengenai hak negara berdaulat untuk membentuk aliansi.