Rusia Berencana Serbu Wilayah Sipil di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Ini Alasannya
Warga sipil di ibu kota Ukraina, Kyiv disarankan meninggalkan kota untuk mengantisipasi serbuan tentara Rusia. (Foto: ndtv.com)

Bagikan:

JAKARTA - Hingga memasuki hari kelima serangan Rusia terhadap Ukraina pada Senin 28 Februari 2022, pasukan Negeri Beruang Merah sudah mulai memasuki ibu kota Kyiv. Rusia mengklaim bahwa mereka sudah menguasai wilayah udara Ukraina.

“Semua warga sipil Kyiv boleh meninggalkan kota melalui jalan bebas hambatan ke Vasilkyv. Rute ini aman untuk dilalui masyarakat sipil,” ujar Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip AFP.

Vasilkyv adalah kota yang terletak di barat daya Kyiv. Di kota kecil bependuduk sekitar 30 ribu orang ini terletak pangkalan udara militer Ukraina. Pada pertempuran 26 Februari 2022, Rusia berhasil merebut pangkalan udara Vasilkyv sehingga membuat pesawat-pesawat tempur Ukraina tak dapat terbang.

Konashenkov mengatakan bahwa Rusia saat ini menargetkan untuk merebut beberapa wilayah sipil di Kyiv. Alasan yang dikemukakan Konashenkov adalah, pihak Ukraina mempersenjatai warga sipil di beberapa titik kota Kyiv untuk melawan Rusia.

Dalam pandangan Konashenkov, Ukraina sengaja menggunakan tameng manusia untuk menghadapi serbuan Rusia.

Konashenkov mengutip saran Pemerintah Ukraina kepada warga Kyiv untuk tinggal di rumah dan mematuhi jam malam. Saran itu bagi Rusia adalah bukti kebenaran klaim bahwa warga sipil digunakan untuk melindungi kaum nasionalis Ukraina, yang telah menempatkan detasemen artileri dan peralatan militer di wilayah permukiman.

Dia menambahkan bahwa ibu kota Ukraina itu telah dikuasai oleh "kelompok penjarah, perampok dan nasionalis yang telah menerima senjata" dari pihak pemerintah.