2 Pompa Air Difungsikan untuk Atasi Banjir di Pamekasan
DOK VIA ANTARA

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengerahkan dua pompa air untuk mengatasi banjir di Kabupaten Pamekasan, Madura. Diharapkan pompa air dapat mempercepat banjir segera surut, yang dialirkan ke sungai. 

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini air segera surut. Sehingga warga bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau Desa Sudemangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Rabu, 2 Maret.

Tak hanya itu, Khofifah mengaku juga menyiagakan satu unit eskavator untuk membersihkan dan mengevakuasi material sisa banjir. Eskavator itu juga difungsikan untuk mengeruk sedimentasi yang terjadi di sungai.

"Kami berharap debit air sungai bisa kembali normal, sehingga air yang menggenangi rumah-rumah warga bisa disedot dan dialirkan ke sungai," katanya.

Khofifah bersyukur Pemkab Pamekasan sigap dan responsif terhadap situasi banjir yang terjadi. Salah satunya, Pemkab bersama sejumlah elemen masyarakat segera mendirikan dapur umum, guna menyediakan kebutuhan permakanan bagi pengungsi dan yang terdampak.

Di antaranya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) serta bantuan dari anggota Forum Relawan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Dapur umum tersebut menyediakan 1.500 bungkus paket makanan yang terbagi dalam tiga sesi yakni pagi, siang, dan malam. 

"Terimakasih atas gerak cepat dan kegotongroyongan seluruh elemen masyarakat. Bencana sebesar apapun akan terasa lebih ringan jika kita saling tolong menolong dan gotong royong," ujarnya. 

Menurut Khofifah, kehadiran dapur umum sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak banjir, mengingat genangan banjir sangat menyulitkan warga untuk memasak.

Khofifah juga mengingatkan kepada masyarakat Jawa Timur untuk tetap siaga dan waspada lantaran berdasarkan informasi dari BMKG, musim penghujan masih akan berlangsung hingga bulan April - Mei.

"Tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor," katanya.

Hujan deras di Kabupaten Pamekasan terjadi sejak Selasa, dan menyebabkan Sungai Kloang dan Kali Semajid meluap. Akibatnya, sejumlah ruas jalan protokol terendam banjir dan 6.329 kepala keluarga (KK) terdampak. 

Ada pun daerah terdampak banjir, antara lain, Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Kolpajung, Petemon, Gladak Anyar, Kangenan, dan Barurambat Kota. Banjir kali ini juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Pademawu, Palengaan, Proppo, dan sebagian di Kecamatan Galis.