2 Perguruan Silat di Banyuwangi yang Sempat Bentrok Sepakat Berdamai, Proses Hukum Diserahkan ke Polisi
TANGKAPAN LAYAR/ ISTIMEWA

Bagikan:

BANYUWANGI - Kedua perguruan silat yang terlibat bentrokan di Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur sepakat berdamai. Kedua perguruan silat yang berdamai yakni PSHT dan Pagar Nusa.

Kedua belah pihak sepenuhnya menyerahkan penanganan pasca bentrok ke aparat penegak hukum. Kesepakatan itu dibuat di Mapolsek Bangorejo, Kamis 10 Maret.

Hadir dalam pertemuan Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini, Danlanal Letkol Laut (P) Ansori, Dandim Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, dan Wakil Bupati Sugirah, Ketua PSHT Banyuwangi, Lilik.

"Kami sepenuhnya, total, menyerahkan masalah ini ke kepolisian mengenai siapa saja yang terkait dengan masalah ini sebagai pelaku," kata Gus Makki sapaan akrabnya.

Soal bentrokan, baik PSHT maupun Pagar Nusa tidak akan membahas mengenai alur penyebabnya.

"Kami yang dari PCNU dan Mas Lilik yang dari PSHT sepakat untuk tidak masuk di ranah benar salah. Kami sepakat masuk bagaimana kami rukun, karena banyak kesamaan di antara Pagar Nusa dan PSHT," ujarnya. 

Gus Makki meminta para pendekar dari Pagar Nusa untuk menahan diri dan tidak melakukan gerakan apapun.

"Kami perintahkan kepada seluruh anggota Pagar Nusa dimana pun berada agar tidak melakukan gerakan apapun tanpa seijin Ketua Pagar Nusa dan Ketua PCNU Banyuwangi," tegas KH Ali Makki Zaini.

Sementara itu Ketua Cabang PSHT Banyuwangi, Lilik pun juga meminta agar anggotanya juga menahan diri dan tidak membuat gerakan yang justru memicu situasi tidak kondusif.

"Kepada adik - adik PSHT supaya menahan diri dan tidak melakukan gerakan-gerakan yang justru tidak membuat situasi kondusif. Serahkan semuanya kepada aparat kepolisian dari Polresta Banyuwangi dan setiap apa pun harus koordinasi dengan pengurus," pintanya.

Kesepakatan damai antara PSHT dan Pagar Nusa ini disebar melalui video agar dipahami seluruh anggota.