SURABAYA - Tiap desa diharapkan menerapkan format One Village One CEO alias program satu desa satu manajer. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa. Ia mendorong penerapan program tersebut demi membangun desa sejahtera.
Hasil Program Satu Desa Satu Manajer
Program tersebut dilakukan untuk meningkatkan manajerial skill dan untuk membangun desa yang sudah berkembang agar menjadi maju. Sedangkan desa yang sudah maju bisa menjadi desa mandiri.
BACA JUGA:
“Alhamdulillah pada pertengahan 2021, Jatim sudah bebas desa tertinggal, yang sekarang menjadi desa berkembang. Bagaimana desa maju, supaya naik kelas jadi desa mandiri. Dari indeks desa membangun yang dikeluarkan Kemendesa Mandiri, di Jatim tertinggi diantara seluruh provinsi di Indonesia,” kata Khofifah dalam keterangan resmi, Rabu, 16 Maret.
Ia menilai, keberhasilan tersebut merupakan hasil kinerja dari para kepala desa di Jatim.
“Kalau dilihat dari prestasi paling tinggi desa mandiri di Indonesia, berarti mereka sudah sangat bagus tapi kita masih punya tantangan-tantangan hari ini, dan yang akan datang juga bisa lebih variatif dan bisa lebih kompleks,” ujarnya.
Desa Harus Punya Jia Enterpreneurship
Oleh karena itu, kata dia, format one village one CEO yang ada bisa dijalankan dengan baik, maka komandan (kades) dari masing-masing desa harus memiliki jiwa enterpreneurship selain jiwa kepemimpinan.
Apalagi desa merupakan pondasi bagi kemajuan bangsa, seperti pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo. "Pembangunan di Desa merupakan pondasi dasar bagi kemajuan bangsa," ujar Khofifah.
Dukungan Kebangkita Desa
Mendukung hal itu, PT. Astra International Tbk bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong kebangkitan desa melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA). Sudah ada 152 DSA yang tersebar di 15 Kabupaten se-Jawa Timur. Baik dari sisi wisata maupun produk hasil desa.
Hal itu disampaikan Head of Social Engagement PT Astra International, Triyanto. Sejauh ini, kata dia, juga terdapat dua desa yang tergolong sebagai desa wisata super prioritas. Di antaranya DSA Ketapanrame Kabupaten Mojokerto dan DSA Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.
Pengembangan Sembilan Ponpes
Astra juga melakukan pengembangan sembilan Pondok Pesantren di Jawa Timur, untuk membina lebih dari 50 DSA yang turut mengembangkan produk unggulan desa. Termasuk mengembangkan UMKM melalui dua Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) di Jawa Timur, yaitu LPB Waru Sidoarjo & Banyuwangi.
"Hingga saat ini, telah dilakukan pembinaan 180 UMKM dengan beberapa fokus yaitu pembinaan bengkel roda dua dan roda empat, kerajinan, kuliner, manufaktur, serta pertanian perikanan. Astra turut bersyukur, bahwa upaya dan sinergi seluruh pihak mulai membuahkan hasil yang manis," ujar Triyanto.
Keberhasilan Ekspor Produk Desa
Keberhasilan DSA di Jawa Timur juga sudah berbuah manis dengan beragam macam capaian. Di antaranya , produk kopi dari DSA di Jawa Timur telah mendapatkan uji sertifikasi gratis dan ikut serta dalam Indonesia Coffee Cupping di Den Haag.
Kemudian produk buah naga DSA Banyuwangi berpartisipasi dalam Expo Macfruit Itali. Telah dilaksanakan juga inisiasi ekspor daging ayam dari DSA Pesantren Jawa Timur dan ekspor Domba dari DSA Malang yang berkolaborasi dengan PT Darbe.
Ekspor Produk Desa
Akhir Maret ini, Astra melalui DSA juga akan melakukan ekspor tiga produk unggulan desa. Yakni, kopi, buah Naga dan rempah-rempah ke berbagai negara.
"Kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana ini tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah provinsi Jawa Timur yang terus membuka peluang sinergi bersama Astra," ucap Triyanto.
Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia, Astra menginisiasi program kontribusi sosial berkelanjutan yang salah satunya melalui flagship program Desa Sejahtera Astra (DSA).
Program DSA
Hingga saat ini, terdapat 930 Desa di 142 Kabupaten dan 34 Provinsi di Indonesia. Program DSA telah melibatkan banyak pihak, diantaranya expertise, akademisi, start up, komunitas masyarakat, serta tentunya dukungan dari pemerintah.
Kegiatan Pengembangan Produk DSA Astra terus melanjutkan pengembangan produk unggulan DSA yang siap ekspor melalui beberapa klaster, yaitu Kopi, Agrikultur dan Olahan, Kelautan dan Perikanan hingga Wisata Kriya dan Budaya.
Sejak 2019 hingga Januari 2022, melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Astra telah mendukung terciptanya eskpor 86 jenis produk unggulan dari 207 DSA dengan total nilai transaksi sebesar Rp8,17 miliar rupiah.
Artikel ini telah tayang dengan judul Gubernur Jatim Khofifah Ingin Desa Semakin Sejahtera.