Cara Mengetahui Bakat Anak dan Ketertarikannya, Orang Tua Wajib Tahu
Ilustrasi cara mengetahui bakat anak (Eren Li/Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Mengetahui bakat dan minat anak sejak dini jadi salah satu tugas orang tua dalam melaksanakan parenting. Namun mencari hal tersebut memang tak mudah. Meski demikian bukan berarti tak ada cara mengetahui bakat anak sejak dini.

Pentingnya Tahu Bakat Anak

Menurut J. P. Chaplin, dalam Kamus Lengkap Psikologi, bakat (talent) adalah kemampuan khusus seperti kemampuan musikal, menggambar yang kadang diwarisi dari orang tua. Saat bakat diasah dengan benar, bukan tidak mungkin sang anak akan sukses di kemudian hari.

Ciri paling menonjol dari anak yang berbakat adalah mampu melakukan aktivitas tertentu dengan baik (misalnya, bermain alat musik atau menggambar), menyukainya, dan secara terus-menerus bisa meningkatkan kemampuannya.

Dengan mengetahui bakat anak sejak dini, orang tua bisa membantu anak berlatih untuk mengasah bakatnya sejak dini.

Saat ini, ada beberapa jenis tes bakat yang ditawarkan. Ada tes yang mendasarkan pada minat dan kesukaan anak, dan ada pula tes yang mengetahui bakat anak anak dari kondisi asli anak (melalui fingerprint dan DNA). Semua tes itu bertujuan mengetahui bakat apa saja yang dimiliki oleh anak.

Bagaimana dengan si kecil Anda? Bakat anak yang sudah terlihat adalah menggambar. Namun, apakah hanya itu bakatnya?

Cara Mengetahui Bakat Anak

Nah, untuk mengetahui bakat lain anak, ajaklah ia mengenal berbagai aktivitas, dan biarkan ia mencobanya. Nantinya, akan tersisa beberapa aktivitas saja. Anak yang berbakat pada bidang tertentu akan secara konsisten melakukan aktivitas itu karena menyukainya. Dengan dorongan dan saluran yang tepat, ia bisa berprestasi.

Masalahnya, kadang agak sulit membedakan antara apakah anak melakukan suatu aktivitas karena suka, atau orang tua memaksa ia melakukan itu. Untuk itu, doronglah anak agar mengembangkan bakatnya, tetapi ia juga tetap perlu bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya.

Tekanan dan paksaan akan membuat ia kurang suka dengan bidang tertentu. Bila Anda memberi kesempatan kepadanya untuk bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya, sekaligus juga mendorongnya terus berlatih, ia akan semakin mencintai bakatnya.

Anak berprestasi memang membanggakan orang tua, tetapi anak yang bahagia akan berkembang menjadi pribadi yang sehat, dan ini akan memberi kebahagiaan yang berlipat-lipat.