Pelari Lintas Alam Asal Jakarta yang Hilang di Gunung Arjuno Malang Ditemukan Selamat
Kondisi pelari lintas alam Mantra Summit, Yurbianto (berbaju merah) yang sempat hilang pada 3 Juli, saat ditemukan tim penyelamat di area Curah Sriti, di Desa Toyomarto, Kabupaten Malang, Jawa Timur (ANTARA/HO-Tahura R Soerjo)

Bagikan:

MALANG - Seorang pelari lintas alam Mantra Summit asal Jakarta, Yurbianto (46) yang dilaporkan hilang di Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sejak 3 Juli, ditemukan dalam kondisi selamat.

Kepala Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi  mengatakan Yurbianto ditemukan dalam kondisi selamat pada area Curah Sriti, di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

"Penyintas sudah ditemukan dalam kondisi selamat kurang lebih pukul 21.00 WIB, dalam keadaan selamat," kata Wahyudi dikutip Antara, Selasa, 5 Juli.

Wahyudi menjelaskan, kondisi penyintas tersebut ditemukan kedinginan karena tidak menggunakan pakaian yang layak untuk berada di wilayah pegunungan. Namun, kondisi pelari lintas alam tersebut secara umum dalam keadaan stabil.

Menurutnya, saat ini regu penolong yang menemukan penyintas masih berupaya untuk melakukan evakuasi terhadap warga Jakarta Utara tersebut.

Proses evakuasi penyintas tersebut diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga jam untuk menuju posko Lawang.

"Kondisinya kedinginan, namun secara umum stabil. Saat ini sedang dilakukan evakuasi, sekitar tiga jam," katanya.

Sebelumnya, seorang peserta lari lintas alam Mantra Summit asal Jakarta, bernama Yurbianto dilaporkan hilang di kawasan Gunung Arjuno, Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 3 Juli.

Yurbianto seharusnya melapor pada Pos Gombes setelah dari puncak Gunung Arjuno pada Minggu (3/7). Namun, hingga kurang lebih pukul 19.00 WIB waktu setempat, penyintas tidak melakukan pelaporan pada pos yang dimaksud. Sebanyak 95 personel diterjunkan untuk mencari keberadaan penyintas itu.

Penyintas dilaporkan sempat mengirimkan koordinat lokasi pada salah satu anggota keluarga pada 5 Juli 2022 kurang lebih pukul 12.00 WIB.

Diperkirakan, posisi penyintas berada di Curah Sriti, berdasarkan koordinat yang dikirim melalui aplikasi perpesanan WhatsApp itu. Penyintas ditemukan pada koordinat yang dikirimkan tersebut.