Proyek Jambaran-Tiung Biru Sebentar Lagi Jadi Sumber Energi Masyarakat Jatim
Pekerja beraktivitas di area Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) usai prosesi Tajak Sumur di Bojonegoro, Jatim. (Foto: ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang menjadi proyek strategis nasional sebentar lagi siap gas in. Rencananya akan dilakukan pada bulan Juli ini.

Persiapan Proyek Jambaran-Tiung Biru 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa persiapan sudah memasuki tahap akhir, khususnya terkait standar keselamatan migas juga telah terpenuhi.

"Untuk gas in masih ada sedikit yang perlu diperbaiki, dipastikan safety-nya. Kita tunggu beberapa hari lagi ini dan semoga bisa diselesaikan masalah tersebut untuk kemudian gas in dilakukan," kata Tutuka dalam keterangan resmi, Jumat, 15 Juli.

Alat Sudah Terpasang

Menurut Tutuka, saat ini semua peralatan atau instalasi migas di Proyek JTB telah terpasang di lapangan.

Namun, masih ada aspek keselamatan migas yang perlu dipastikan lagi.

"Terkait safety itu harus dipastikan dan di industri migas, safety itu nomor satu," tambah Tutuka.

Siap Tahap Selanjutnya

Sebagai informasi, gas in merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta pelaksanaannya yang tetap memperhatikan keselamatan migas.

Setelah gas in berjalan lancar, tahap berikutnya adalah gas on stream.

"Usai dipastikan peralatan berfungsi baik, baru kemudian gas on stream. Masih butuh beberapa waktu lagi," kata Tutuka.

Apresiasi untuk Pertamina

Pemerintah mengapresiasi PT Pertamina EP Cepu (PEPC) atas pencapaiannya di mana JTB berhasil dibangun oleh anak bangsa.

Selain itu, faktor keselamatan migas juga menjadi salah fokus utama karena sejak 2017 tidak terjadi kecelakaan kerja.

"Kita mengapresiasi setinggi-tingginya PT Pertamina dan PT Pertamina Cepu. Kita akan terus bekerja sama untuk bisa melaksanakan gas in berjalan dengan baik dan selanjutnya pengiriman gas dari JTB ke industri dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan," ujar Tutuka.

Jadi Proyek Strategis

Dalam kesempatan yang sama, Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta menyampaikan, JTB merupakan proyek yang strategis karena dengan proyek JTB ini suplai gas di Jawa untuk industri dapat berjalan dengan baik.

"Oleh sebab itu, secara khusus kami memberikan apresiasi kepada PEPC, maupun Rekind dan SKK Migas yang telah bekerja dengan sangat serius. Sehingga pada bulan Juli ini gas in dan pada bulan Agustus bisa on stream," ungkapnya.

Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas dan KSP dalam menyukseskan Proyek JTB ini.

Mengedepankan Keselamatan

Terkait keselamatan, menurut Awang, JTB selalu mengedepankan aspek safety.

Dirinya selalu menekankan kepada timnya untuk senantiasa mengedepankan keselamatan setiap tahap pekerjaan menuju on stream.

"Jangan mengorbankan safety untuk sekadar mengejar produksi. Tapi kita tetap mencoba best effort untuk perbaikan-perbaikan ke depan," ujar Awang.

Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Proyek JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan industri, serta kelistrikan khususnya di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Lapangan ini dapat memproduksi raw gas sebesar 315 MMSCFD dan kondensat 2.700 bcpd.

Selain itu, masih ada potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.