Satgas Pangan Polri Turun Tangan Dalami Kasus Beras Bansos Presiden Dikubur di Depok
Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan,/DOK VOI-Rizky Adytia

Bagikan:

JAKARTA - Satgas Pangan Polri turun tangan mendalami temuan paket bantuan sosial (bansos) Presiden Jokowi yang dikubur di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Pencarian bukti dan petunjuk dilakukan guna membuat terang kasus tersebut.

"Iya, kita masih pendalaman," Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan, Selasa, 2 Agustus.

Whisnu menegaskan sudah menerjunkan tim ke lokasi sejak Senin, 1 Agustus, malam. Namun, enggan dijelaskan secara rinci hasil yang didapat sementara.

Dalam proses pendalaman, pihaknya bakal memeriksa saksi terkait. Semisal, pihak JNE, dan Rudy Samin.

"Pendalaman semua bisa, mulai dari Mensos, Bulog, JNE. Semua akan kita lakukan pendalaman," kata Whisnu.

Paket bansos presiden Jokowi ditemukan di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Minggu 31 Juli.

Penemuan barang bansos presiden untuk warga terdampak COVID-19 yang tertimbun di dalam tanah itu terungkap setelah ahli waris pemilik lahan, Rudi Samin, melakukan penggalian menggunakan alat berat dan tengah ditangani Polrestro Depok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan menyebut pihak JNE mengakui beras yang ditemukan tertimbun di lahan yang berada Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Alasannya beras itu sudah rusak terkena air hujan.

"Kemudian beras yang ditimbun adalah beras yang rusak, ini pengakuan JNE," kata Zulpan.