Satgas: 27 Warga Kepri Sembuh dari COVID-19
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

TANJUNG PINANG - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat sebanyak 27 orang warga setempat dinyatakan sembuh dari COVID-19, sehingga kasus aktif tinggal 107 orang.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Adi Prihantara mengungkapkan, pasien yang sembuh dari COVID-19 tersebut merupakan warga Kota Batam 13 orang, Tanjungpinang 13 orang, dan Kabupaten Karimun satu orang.

Sementara kasus aktif COVID-19 di Kepri tersebar di Batam 42 orang, Tanjungpinang 50 orang, Karimun enam orang, dan Kabupaten Bintan sembilan orang.

"Dapat kami sampaikan berdasarkan laporan harian satgas bahwa hari ini tidak ada kasus kematian akibat COVID-19," kata Adi dilansir ANTARA, Minggu, 7 Agustus.

Adi mengemukakan, rata-rata pasien COVID-19 tidak bergejala atau bergejala ringan, sehingga mudah sembuh.

Pasien yang tidak bergejala tersebut sudah suntik vaksin COVID-19 dosis kedua atau lengkap dan dosis ketiga atau penguat.

"Vaksin itu berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita, sehingga pemerintah mendorong seluruh anggota masyarakat yang memenuhi persyaratan untuk vaksin," ucapnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana minta masyarakat untuk waspada terhadap kasus COVID-19 yang cenderung meningkat dalam tiga pekan terakhir.

Kewaspadaan masyarakat harus diikuti dengan penerapan prokes secara disiplin dan juga mendukung program vaksinasi COVID-19.

"Kalau ada yang bertanya apakah jumlah kasus aktif akan jauh meningkat? Saya jawab, memungkinkan itu terjadi kalau kita tidak vaksinasi dan tidak prokes saat beraktivitas di luar rumah. Kasus aktif yang cenderung meningkat sekarang adalah fakta bahwa COVID-19 itu masih ada, sehingga kita harus waspada tanpa panik," ujarnya.

Mantan Kepala Dinkes Kepri itu menuturkan, pasien mudah sembuh lantaran rata-rata dari mereka tertular Omicron, varian COVID-19.

Omicron mudah menular, namun tidak berbahaya dibanding varian COVID-19 lainnya.

"Makanya ada cukup banyak kasus warga yang tertular COVID-19 tanpa gejala. Mereka diketahui tertular Omicron berdasarkan hasil tes usap dengan metode RT-PCR setelah petugas melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19," ucapnya.