Debat Pilkada Surabaya: MA Bicara Persebaya Mempersatukan Kita, Eri Cahyadi Ingin Bangun Pendekatan Budaya
Pasangan calon nomor urut 2 di Pilkada Surabaya Machfud Arifin-Mujiaman

Bagikan:

SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin (MA) berbicara soal toleransi yang menjadi dasar kokohnya persatuan di Surabaya. Machfud Arifin juga mencontohkan Persebaya sebagai pemersatu meski warga Surabaya berbeda latar belakang. 

"Surabaya mendapatkan indeks kota toleransi nomor 10 di Indonesia, perbedaan menjadi kekuatan membangun Surabaya. Perbedaan menjadi suatu kekuatan, menjadi modal besar," kata Machfud Arifin dalam debat Pilkada Surabaya, Sabtu, 5 Desember.

Kekuatan menyatukan warga Surabaya sambung MA bisa dilakukan dengan menyediakan sarana-prasarana seperti olahraga. 

"Kita mungkin tidak senang dengan klub lain, Persebaya menjadi pemersatu kita, untuk bersatu Surabaya dengan Persebaya bertanding itu sarana berinteraksi para pemuda dan pelajar untuk satu tujuan misal dalam kapastitas ini Persebaya menang,” tutur MA.

Sementara itu, calon wakil walkot Mujiaman menyebut sarana-prasarana kesenian juga perlu diperhatikan. 

"Kita kembangkan kesenian maka partisipasi kelompok akan meningkatkan dan program MA-Mujiaman Rp150 juta per RT juga merupakan solusi. Karena tiap kelompok yang terkecil di RT bisa merencanakan pembangunan di kampung masing-masing, partisipasi ini mengurangi perbedaan,” tegas Mujiaman.

Sedangkan paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji menegaskan keragaman sosial, budaya juga agama menjadi kekuatan membangun Kota Surabaya. Eri menjamin hak konstitusional bagi semua warga Surabaya tanpa terkecuali. 

“Sehingga orang merasa menjadi bagian pemerintah kota. Setiap kelompok pasti punya kelebihan itu akan kita gunakan, juga bagaimana berbasis hak konstitusional akan tersampaikan,” kata Eri.

“Pendekatan kita cultural planning seperti bangun rumah, kamar anak perempuan beda dengan kamar anak lelaki. Tapi ada dalam rumah menjadi semua bagian di ruang tamu ruang keluarga ini yang harus kita bangun di Kota Surabaya. Semua merasa inilah kota Surabaya penuh toleransi, beragam  kebudayaan sehingga kita merasa satu, Surabaya satu NKRI,” papar Eri yang diusung PDIP di Pilkada Surabaya.