Moeldoko Sambangi Petani Janji Kawal Aspirasi Tingkatkan Kualitas Hasil Tani
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko /DOK KSP

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menyambangi para petani yang merupakan teman masa kecilnya di Desa Pesing, Kediri, Jawa Timur. Dalam momen itu, Moeldoko berjanji akan mengawal aspirasi para petani demi meningkatkan kualitas hasil taninya. 

Awalnya, Moeldoko menanyakan apa yang menjadi kendala dan yang menjadi kebutuhan para petani saat ini. Sejumlah petani mengeluhkan lahan yang semakin sulit dikelola dan meminta pemerintah memberi bantuan berupa mesin pengelola tanah. 

"Cak Narto, sawahmu ini? Berapa bulan? Gimana bagus gak hasilnya? Tanah sehektar berapa kira-kira?," tanya Moeldoko seperti dikutip dalam video yang diunggah lewat akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko, Rabu, 11 Januari.

"Lumayan pak. Kalau dusun Pesing itu pak antara 9 sampai 10. (Tanam) Padi, jagung," kata Cak Narto, salah seorang petani yang merupakan teman kecilnya.   

Ketua Umum Himpunan Kerumunan Tani Indonesia (HKTI) itu juga menanyakan apa sudah ada perubahan yang baik bagi petani. Di saat itu, petani pun mengeluh soal lahan gambut yang rapuh sehingga sulit dikelola. 

Menurut Moeldoko, penggunaan pupuk kompos bisa menjadi alternatif solusi. Petani, kata dia, harus punya inisiatif mencari cara agar lahan taninya bisa mudah dikelola. 

"Kan sudah ada kompos. Iya harus inisiatif dong masa ngeluh saja. Bisa jadi alternatif kan apa itu pupuk organik ya bagus itu sudah berjalan. Saya ke Bali kemarin masyarakat, ada keluarganya bikin pupuk organik," ungkap Moeldoko. 

Mendengar saran tersebut, Cak Narto mengaku penggunaan mesinil tidak tersedia di desanya. Kalaupun ada, kata dia, harganya pun cukup mahal. Karenanya, Narto meminta bantuan kepada Moeldoko agar pemerintah memberikan mesin pengolah tanah. 

"Mesin pengolah tanah itu pak kalau bisa. Siapa tahu bapak bisa bantu," kata Cak Narto. 

Moeldoko tak keberatan dengan keluhan tersebut. Dia siap membantu petani dan meminta para petani mengajukan kebutuhannya dengan berkirim surat ke Kementerian Pertanian. Moeldoko memastikan, pihaknya bakal mengawal permintaan petani tersebut.

"Bisa dong, ajukan ya, kan ada mekanismenya. Memang belum ada bantuan dari menteri pertanian?," tanya Moeldoko. 

"Belum ada pak, selama ini nyewa, mesin belum ada, traktor kecil dulu sudah ada," jawab petani. 

"Bikin suratnya ya, nanti tak kawal. Ada saran enggak ke pemerintah, apa?," tanya Moeldoko.

Dengan reaksi senang, petani pun meminta agar subsidi pupuk bisa lebih lancar. Namun, Moeldoko mencoba memberi pemahaman kepada petani bahwa tidak semua pupuk bisa dipenuhi lantaran jumlah petani di Indonesia cukup banyak mencapai 24 juta. 

Dia pun menyarankan agar petani berhemat untuk tidak langsung menjual hasil panennya saat musim panen raya. Sebab, menjual harga beras saat panen bisa sangat murah.  

"Kalau harga bagus diam, harga turun minta pemerintah. Jadi harusnya hemat sehingga saat panen tidak langsung dijual," kata Moeldoko. 

Kendati demikian, Moeldoko bersyukur sebab para petani mengaku nasibnya sudah lebih baik. Kendalanya, hanya lahan yang semakin sempit.  

"Gimana petani saat ini? Alhamdulillah ya, cuma lahannya makin sempit ya," kata Moeldoko.

Sikap Moeldoko yang langsung menanyakan kendala ke petani ini kemudian dipuji netizen. Bahkan dalam kolom komentar di unggahannya, ada netizen yang mendukung mantan Panglima TNI itu menjadi Menteri Pertanian.  

"Jadi menteri pertanian ini harusnya jenderal hebat ini, siap dukung," tulis akun @acicennaisnaini.

Adapula yang menilai Moeldoko hebat langsung bicara dengan rakyat terkait persoalan pertanian

"Hebat pak Jenderal Moeldoko ngobrol dengan rakyat dekat sekali," kata warganet lainnya.