Wali Kota Surabaya Ingin Eks THR-TRS Jadi Destinasi Wisata Murah
Kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa, Kota Surabaya. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginginkan kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa menjadi destinasi wisata murah.

Eri Cahyadi mengatakan Pemkot Surabaya berencana membangun kembali eks THR-TRS pada tahun ini. Rencananya, kedua tempat hiburan legendaris di Kota Pahlawan ini dijadikan satu kawasan destinasi wisata murah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Pengerjaan insyaallah mulai tahun ini. Kami sudah mulai melakukan pendampingan - pendampingan dari kejaksaan tinggi. Rencananya bulan depan pemilihannya (investor)," kata Wali Kota Eri dilansir ANTARA, Selasa, 24 Januari.

Untuk biaya pembangunan ulang kompleks eks THR-TRS dengan luas sekitar 5,2 hektare itu, lanjut dia, nantinya dilakukan melalui kerja sama investor. Dia memastikan, saat ini pemkot tengah membahas skema kerja sama yang tepat, apakah nanti melalui lelang atau sewa.

"Apakah dia (investor) nanti pakai sewa atau apa nanti. Tapi, memang saya mintanya itu wisata murah, paling larang (mahal) kan (tiket) Rp25.000," kata Cak Eri, sapaan Wali Kota Surabaya.

Menurut Eri, apabila melalui sewa, mekanisme kerja sama eks THR dan TRS tidak perlu lewat lelang. Sementara jika menggunakan lelang, kerja sama bisa dilakukan melalui skema BOT (Build, Operate and Transfer) atau BTO (Build, Transfer, Operate).

"Kami lihat, kalau BOT atau BTO, kita lelang, kalau sewa kan tidak. Tapi, ada beberapa kemarin yang menyampaikan ya sudah kita lihat, kalau dia (investor) mengajukan secara sewa silakan," ujar dia.

Namun demikian, Eri Cahyadi juga berpesan kepada calon investor agar konsep penataan wisata eks THR-TRS ke depan banyak menyediakan ruang terbuka untuk keluarga, termasuk tidak meninggalkan keberadaan panggung kesenian tradisional seperti ludruk dan ketoprak yang sebelumnya pernah ada.

"Saya ingin ada banyak ruang terbuka buat keluarga. Terus menampilkan seni ketoprak, seni ludruk. Karena saya tidak ingin warga Surabaya lupa dengan ludruk, ketoprak dan Srimulat yang dulu mengangkat nama besar Surabaya," kata dia.

Apabila kerja sama dengan investor nanti sudah berjalan, kata Eri, secara otomatis kompleks eks THR dan TRS selanjutnya menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Termasuk mengenai keamanan terhadap setiap wahana wisata yang nantinya ada di sana.

"Kalau nanti sudah ada pihak ketiga, secara otomatis pihak ketiga punya kewajiban untuk melakukan audit, punya kewajiban untuk mengecek (wahana) permainannya," ujar Eri.