Potongan Kepala Wanita Lanjut Usia yang Tewas di Ladang Nias Selatan Ditemukan Polisi
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

MEDAN - Tim Inafis Polres Nias Selatan telah menemukan potongan kepala dari tubuh jenazah seorang nenek-nenek berinisial SL (60). Potongan kepala SL ditemukan tak jauh dari lokasi jasadnya ditemukan. 

"Potongan tubuh (kepala) dari jenazah SL korban diduga pembunuhan tak jauh dari lokasi mayat ditemukan," kata Kapolres Nias Selatan AKBP Reinhard H Nainggolan, Senin, 20 Februari.

Penemuan potongan tubuh korban berawal saat seorang warga yang membantu petugas menemukan sebilah parang pada jarak sekitar 10 meter dari jasad korban.

"Atas temuan itu, petugas yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Freddy Siagian bersama warga langsung menyisir sekitar lokasi. Kepala korban kemudian ditemukan sekitar 2 meter dari lokasi ditemukan parang," jelasnya. 

Jasad korban pertama ditemukan dalam kondisi telentang tanpa kepala pada hari Sabtu, 18 Februari, malam. 

"Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas langsung menuju lokasi ditemukannya mayat untuk mengamankan TKP," ucapnya.

Setibanya di lokasi, Tim Inafis Sat Reskrim Polres Nias Selatan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Diketahui, korban merupakan petani berinisial SL(60), warga Dusun IV Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori, Kabupaten Nias Selatan, Sumut. 

"Berdasarkan keterangan Kepala Desa bernama Hililaura Alwizaro Ndruru  yang merupakan cucu korban, pada hari Sabtu pagi, korban pamit pergi ke kebun kepada suaminya untuk membersihkan ladang yang sedang ditanami Kapulaga," jelasnya.

Selanjutnya, pada pukul 10.00 WIB suami korban bernama Talihuko Hulu, pergi ke pasar di Desa Hilizalulu. Lalu pada pukul 16.00 WIB suami korban kembali kerumah dan tidak mendapati korban di rumahnya. 

"Dikarenakan merasa curiga, suami korban memanggil 3 orang saksi masing-masing bernama Yuliman Hulu, Atobali Hulu dan Haogosisoki Laia untuk membantu mencari korban ke ladang. Pada malam hari, saksi mendapati korban dalam keadaan tidak bernyawa dan tanpa kepala," ujarnya. 

Diduga, korban tewas karena dibunuh. Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang menemukan korban pertama kalinya juga, tidak ditemukan bercak darah.

Mengingat kondisi kepala korban yang dipenggal maka dugaan para saksi korban dibunuh tidak dilokasi penemuan mayat namun di lokasi lain. 

"Dan hasil koordinasi dengan beberapa saksi serta masyarakat bahwa korban juga tidak memiliki riwayat permasalahan sebelumnya dengan keluarga maupun orang lain," sambung dia. 

Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RSUD Thomson Gunung Sitoli untuk dilakukan autopsi. Petugas juga telah menyita 2 parang yang terdapat bercak darah dan memeriksa sejumlah saksi. 

"Selanjutnya Polres Nias Selatan sudah membuat tim khusus untuk terus melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap kasus yang ddugaanpembunuhan tersebut," katanya.