Ingin Elektabilitas Ikut Naik Seperti Prabowo, Zulhas Sebut Jokowi Ibarat Minyak Wangi
Presiden Jokowi dan Zulkifli Hasan (Foto: DOK PAN/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku ingin elektabilitas politiknya meningkat seperti Prabowo Subianto. Kata dia, elektabilitas Prabowo naik karena menjadi menteri dan kerap diajak Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja.

Hal ini diungkapkan Zulhas usai acara silaturahmi Ramadan yang juga dihadiri Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.

"Saya juga ingin (dekat dengan Jokowi)," kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu, 2 April.

Menurut Zulhas Jokowi ibarat minyak wangi yang bisa menyebarkan bau harum kepada orang-orang yang ada di dekatnya.

Dalam hasil survei sejumlah lembaga, disebutkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi selama menjadi Presiden RI cukup tinggi. Dari situ, Zulhas ingin hal itu merembet pada elektabilitasnya.

"Kalau kita dekat sama minyak wangi, itu kan kebagian wanginya. Bayangin, Pak Jokowi kan 74 (persen tingkat kepuasan publik). Disukainya luar biasa. Jadi, kalau kita ikut yang wangi-wangi, kan kebagian juga wanginya," urai Zulhas.

Dalam sambutan pada acara silaturahmi tersebut, Zulkifli Hasan menyinggung naiknya elektabilitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Menurut Zulkifli, elektabilitas Prabowo naik berkat Jokowi yang kerap mengajaknya dalam kunjugan kerja.

"Kalau Pak Prabowo sama Pak Jokowi panen padi, survei naik, Pak. Iya, betul, Pak. Jadi, kalau ikut yang auranya lagi naik, kita terbawa, Pak," ujarnya.

Pernyataan ini pun ditanggapi Jokowi. Menurut Jokowi, naiknya elektabilitas Prabowo bukan karena dirinya. Hal ini diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, yang juga dihadiri oleh Prabowo.

"Ini tadi disinggung mengenai Pak Prabowo yang naik elektabilitasnya. Saya pikir-pikir, naiknya elektabilitas beliau itu bukan karena saya. Ndak, ya, karena beliau sendiri dan Gerindra," ungkap Jokowi.