Muncul COVID-19 Varian Arcrutus Jelang Lebaran, NasDem Ingatkan Lagi Vaksinasi Booster
Ilustrasi penyuntikan vaksin (Mufid M-Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi IX DPR mengingatkan pemerintah untuk kembali meningkatkan program vaksinasi nasional, terutama booster sebagai antisipasi meluasnya kasus COVID-19 varian XBB.1.16 atau Arcrutus yang sudah terdeteksi di Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago menyebutkan, pihaknya sudah lama mewanti-wanti adanya ancaman kenaikan kasus COVID-19 saat rapat dengan Kementerian Kesehatan. Apalagi, masyarakat telah memasuki momen mudik Lebaran 2023.

"Sejak bulan pertama COVID-19 dinyatakan naik kasusnya oleh Menkes, saya sudah wanti-wanti untuk terus melanjutkan vaksinasi booster," ujar Irma dalam keterangannya, Selasa, 18 April.

Menurut Irma, kurangnya stok vaksin booster di daerah menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan layanan tersebut. Apalagi, vaksin booster adalah salah satu palang pintu bagi penyebaran COVID-19 di tanah air karena masyarakat yang sudah mendapatkan dosis vaksin booster tidak akan mengalami dampak parah dari virus tersebut.

Di sisi lain, lanjut Irma, pemerintah belum mencabut status darurat COVID-19. Sehingga seharusnya vaksinasi booster tetap terus dilaksanakan.

"Apalagi menjelang Hari Raya Idulfitri tinggal hitungan hari. Silaturahmi Idulfitri biarkan berlangsung sebagaimana mestinya, namun harus tetap menerapkan disiplin 3M," kata legislator Sumatera Selatan itu.

Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi varian baru virus corona atau COVID-19 alias subvarian Omicron XBB 1.16 sudah masuk ke Indonesia, sudah ditemukan dua kasus.

"Dua kasus," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dikutip Minggu, 16 April.

XBB.1.16 memiliki satu mutasi tambahan yang menurut penelitian laboratorium, membuatnya lebih menular dan berpotensi lebih patogen.

Gejala XBB.1.16 juga dilaporkan sama dengan varian sebelumnya, yaitu demam, sesak napas, dan batuk. Namun, banyak dari mereka yang terinfeksi juga melaporkan konjungtivitis dan mengalami mata lengket.