Hujan Terus Menerus, Ratusan Keluarga Terdampak Banjir di Kabupaten Malang
Luapan air sungai membanjiri permukiman warga di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (Dok. ANTARA/HO-PMI Kabupaten Malang)

Bagikan:

MALANG - Hujan dengan intensitas tinggi yang turun pada Kamis (6/7) hingga Jumat (7/7) menyebabkan air di hulu Sungai Penguluran, Desa Tegalrejo, Kabupaten Malang meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan bahwa bencana banjir yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi telah berdampak pada ratusan keluarga di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, keluarga-keluarga yang terdampak bencana banjir tersebar di sembilan dusun di Desa Sitiarjo.

"Secara keseluruhan di Desa Sitiarjo ada sebanyak 799 keluarga yang terdampak banjir. Debit air sudah mulai surut. Saat ini cuaca mendung. Kami masih melakukan pemantauan perkembangan situasi debit air genangan," katanya, dikutip ANTARA, Sabtu, 8 Juli.

Petugas BPBD dan aparat pemerintah yang lain juga membantu masyarakat membersihkan lingkungan permukiman yang terdampak banjir.

Sadono mengatakan bahwa warga yang terdampak bencana banjir saat ini membutuhkan bantuan bahan pangan pokok, obat-obatan, pakaian, serta perlengkapan bayi dan balita.

"Kemudian ada kebutuhan mendesak lain seperti alat kebersihan, alas tidur, selimut, serta bahan dasar logistik dan peralatan untuk membersihkan material akibat banjir," katanya.

Selain melanda bagian wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kecamatan Tirtoyudo, Ampelgading, dan Gedangan.

BPBD Kabupaten Malang masih mendata dampak bencana alam di wilayah-wilayah kecamatan tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan kemungkinan terjadi kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur akibat gangguan atmosfer.

Menurut BMKG, gangguan atmosfer Madden Julian Oscilation (MJO), gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin, dan gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby dapat memicu terjadinya kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat selama 7 sampai 13 Juli 2023.