Pengakuan Karyawan Sawit di Bengkalis Pasang Bendera Merah Putih: Biar Sajalah Anjing Itu Merdeka
Robert Herry Son ANTARA/Alfisnardo

Bagikan:

BENGKALIS - Polres Bengkalis Riau menetapkan Wakil Kepala Tata Usaha Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sawit Agung Sejahtera (SAS) Robert Herry Son (22) sebagai tersangka karena diduga melakukan pelecehan terhadap lambang negara bendera Merah Putih. 

Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadhilah mengatakan, adanya dugaan pelecehan diketahui pada Kamis, 10 Agustus lalu saat karyawan PKS PT SAS melihat ada seekor anjing yang lehernya dililitkan bendera Merah Putih. 

Saksi kemudian mencari siapa yang telah memasangkan bendera merah putih ke leher anjing. Akhirnya saksi bertemu pelaku yang mengaku telah memasangkan bendera. 

Robert Herry Son, kata Firman, mengaku telah mengalungkan bendera pada Rabu, 9 Agustus di depan Kantor PKS PT SAS, Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

Tersangka berdalih memasang bendera Merah Putih adalah hiasan untuk merayakan HUT RI.

"Dia mengatakan bahwa negara ini demokrasi, biar sajalah anjing itu merdeka," ujar Firman dikutip dari Antara, Minggu, 13 Agustus. 

Karyawan sawit yang melihat kejadian merasa tidak senang kemudian melaporkan ke Kantor Polsek Pinggir guna proses lebih lanjut. Pada hari Jumat lalu tersangka menyerahkan diri. Proses berikutnya, tersangka diperiksa. Dari hasil gelar perkara, tersangka akhirnya ditahan.

Dikatakan pula bahwa barang bukti yang diamankan satu bendera Merah Putih ukuran kecil. Selain itu, satu flashdisk berisi video rekaman di leher hewan anjing yang dipasangi bendera Merah Putih.

"Tersangka melanggar Pasal 66 Undang-Undang Negara Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan," ujar Firman Fadhilah. 

Robert Herry Son sudah meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang tersakiti atas perbuatannya memasang bendera di leher anjing.

Tersangka mengaku tidak ada bermaksud untuk menghina dan melecehkan bendera Merah Putih. Dia melakukan hal tersebut hanya spontanitas dan menaikkan semangat untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI.

"Saya minta maaf dan menyadari atas perbuatan tersebut tidaklah tepat dan bersedia menerima konsekuensi atas kejadian ini. Saya tidak bermaksud melecehkan simbol negara dengan memasang bendera di leher anjing tersebut," ungkapnya.