Cerita Cak Imin Ditolak Bupati Tanah Laut Buka MTQ Internasional, Menonton pun Tak Boleh
Ketum PKB Muhaimin Iskandar/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menceritakan kronologi soal dirinya yang batal membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Cak Imin mengaku ditolak Bupati Tanah Laut untuk menghadiri acara tersebut. 

Penolakan itu diduga terkait pemanggilan Cak Imin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). 

Cak Imin mengungkapkan, dirinya diundang oleh pimpinan pusat Jami'yyatul Qurra wal-Huffadz yang disingkat JQH yang diketuai oleh Almukarom KH Saifullah Ma'shum. Dengan rencana agenda yang sudah dirancang lama selaku wakil ketua DPR RI untuk membuka MTQ tingkat internasional.  

"Jauh-jauh saya datang ke Tanah Laut, dua jam dari Banjarmasin, sudah sampai di sana tiba-tiba KH Saifullah Ma'shum menyampaikan kepada saya permohonan maaf sambil nangis-nangis, bahwa pak bupati tidak berkenan dan (bilang) lebih baik tidak ada acara daripada saya yang membuka," ujar Cak Imin di NasDem Tower, Rabu, 6 September. 

"Saya bilang, ya sudah kalau gitu acara silakan berlangsung, saya akan menonton saja. Saya hadir dan menonton, tidak usah membuka. Saya kemudian salat kemudian setelah salat pak Kiai Saifullah Ma'shum datang lagi ke saya, (mengatakan) hadir pun pak bupati berkeberatan," ungkap Cak Imin. 

"Akhirnya, daripada saya mengganggu acara itu, saya lihat panggungnya sudah siap semua, daripada merusak acara, saya menyatakan pada pak Kiai Saifullah Ma'shum saya marah karena saya kehilangan harga tiket dari Jakarta ke Banjarmasin. Marahnya saya, saya minta untuk diganti," kata Cak Imin. 

"Yang kedua, marahnya saya, saya capek sebetulnya untuk kesini. Ternyata sampe sini sampean enggak jelas ngundang saya. Tau gitu enggak usah ngundang saya," tambahnya. 

Cak Imin lantas mengatakan ke KH Syaifullah untuk melanjutkan acara tanpa dirinya dan memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Dia pun menegaskan, tidak ada intimidasi kepada bupati Tanah Laut untuk menolak kehadirannya.

"Jadi perlu dicatat, tidak ada intimidasi sama sekali, semua berjalan smooth tidak ada yang ngotot," tutur Cak Imin. 

Cawapres pendamping Anies Baswedan itu juga menanyakan kepada KH Syaifullah mengenai alasan penolakan oleh bupati. Alasannya, kata dia, karena acara MTQ Internasional itu menggunakan APBD meskipun acara tersebut merupakan acara pengurus pusat PBNU.

"Saya tanya ke Kiai Syaifullah, kenapa Bupati begitu menentukan acara ini? Acara ini kan acara pusat, pengurus pusat PBNU. Jawabannya memang sebagian anggaran yang digunakan APBD. Jadi wajar yang punya anggaran nggak berkenan, tahu gitu saya biayai sendiri," kata Cak Imin.