Angka Stunting di Sumba Barat NTT Turun Drastis Tersisa 1.313 Orang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur drg Bonar B Sinaga (ANTARA/Benny Jahang)

Bagikan:

SUMBA BARAT - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur Bonar B Sinaga mengatakan, jumlah kasus stunting di daerah itu mengalami penurunan signifikan dari 10.710 orang menjadi 1.313 orang.

Turunnya angka stunting setelah pemerintah gencar melakukan intervensi melalui program orang tua asuh bagi penderita stunting.

"Kami sangat bersyukur jumlah penderita stunting di Sumba Barat mengalami penurunan yang sangat signifikan dengan capaian 12,3 persen atau di atas target nasional," kata Bonar di Kupang, Antara, Senin, 11 September. 

Kerja keras yang dilakukan Bupati Yohanis Dade dan Wakil Bupati Jhon Lado Bora Kabba yang terus kolaborasi dengan berbagai pihak membantu mengatasi stunting bisa membuahkan hasil sehingga jumlah penderita stunting di Kabupaten Sumba Barat mengalami penurunan signifikan.

Menurut dia sesuai hasil pengukuran dan timbang yang dilakukan Dinas Kesehatan melalui aplikasi E-PPGBM periode Agustus 2023 prevalensi stunting mengalami penurunan dari 10.710 anak balita turun menjadi 1.313 orang atau 12,3 persen.

"Pemerintah Kabupaten Sumba Barat telah berkomitmen untuk bekerja keras dalam mengatasi angka stunting. Berbagai pihak digerakkan oleh bupati dan wakil bupati untuk membantu mengatasi stunting," kata drg. Bonar B Sinaga.

Dia menjelaskan pemerintah Kabupaten Sumba Barat menggerakkan seluruh pejabat di daerah itu untuk menjadi bapak asuh bagi anak-anak stunting dengan memberikan makanan-makanan bergizi untuk pemenuhan asupan gizi anak stunting.

Selain itu kata dia, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat juga memanfaatkan dana insentif dari pemerintah pusat setelah daerah itu meraih WTP untuk mendukung penanganan stunting.

Ia menambahkan semua pemerintah desa di Kabupaten Sumba Barat juga mengalokasikan dana desa untuk pemberian makanan tambahan (PMT) selama 90 hari pemulihan untuk anak-anak stunting di setiap desa, serta bantuan PMT dari setiap Puskesmas.

"Jadi semua potensi yang ada digerakkan dalam penanganan stunting termasuk dari sejumlah NGO yang ada di Kabupaten Sumba Barat juga dilibatkan dalam penanganan stunting," kata drg. Bonar B Sinaga.

Ia berharap para orang tua yang memiliki anak-anak stunting untuk terus memberikan perhatian terhadap asupan makanan bergizi agar anak-anak yang sedang dalam proses pertumbuhan menjadi sehat.