Gus Yahya Sebut PBNU Tidak Akan Pernah Jauh dari Jokowi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan PBNU tidak akan pernah meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta, Senin 18 September.

“Insyaallah PBNU tidak akan pernah jauh-jauh dari Joko Widodo,” kata Gus Yahya.

Selama dirinya memimpin PBNU, Gus Yahya menyatakan, Jokowi selalu hadir dan memberikan dukungan kepada masyarakat NU. Sejumlah agenda besar PBNU terutama mengenai kerja sama dengan kementerian dan lembaga merupakan bantuan dari Jokowi.

“Saya sepenuhnya merasakan, bahwa sejak memulai khidmah (kepengurusan) ini, Bapak Presiden tidak pernah jauh-jauh dari PBNU, senantiasa membersamai PBNU sampai di titik ini,” kata Gus Yahya.

Kini PBNU kata Gus Yahya sudah dan akan menjalankan banyak program strategis berkat bantuan Jokowi. Mulai dari program digitalisasi, peningkatan sumber daya manusia lewat beasiswa, pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama, dan sebagainya.

Terbaru, PBNU membentuk gerakan keluarga maslahat Nahdlatul Ulama. Gerakan ini berorientasi pada program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Ini hanya menyebut satu-dua dari lebih banyak lagi yang telah dilakukan oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Gus Yahya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi hadir dan membuka langsung Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU). Gus Yahya menyampaikan sekitar 1500-an peserta baik dari alim ulama, pengurus, serta warga NU.