Buntut Kemarau Panjang Warga Tangsel Berangkat ke Sekolah Tidak Mandi, Cuci Muka Sudah Cukup
Warga antre air yang diberikan petugas pemadam di Tangsel/ Foto: IST

Bagikan:

TANGERANG - Ratusan warga Kranggan, Setu, Tangerang Selatan mengalami kekurangan air bersih sejak dua bulan lalu. Hal ini membuat warga terpaksa membeli air isi ulang untuk keperluan sehari-hari.

“Beli air isi ulang buat keperluan sehari-hari. Malah, kalau tidak ada air, anak saya sekolah cuci muka saja,” kata Rina salah satu warga sekitar, Senin, 18 September.

Kendati demikian, Rina menyebut untuk kepentingan seperti cuci pakian, biasanya dirinya pergi ke Sungai Cisadane. Karena lokasinya yang tak terlalu jauh dari rumah.

“Hampir setiap hari nyuci di situ,” ucapnya.

Rina menuturkan untuk saat ini di wilayahnya mulai dibantu oleh Pemerintah setempat yakni dengan pengiriman air dari BPBD dan PDAM Tangerang Selatan. Namun, air yang dikirimkan sedikit keruh atau kecoklatan

“Kemarin Jumat dapat, cuma keruh. Katanya gegara mobil yang karatan, jadinya keruh,” ujarnya.

Buntut kemarau panjang, sejumlah wilayah di Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan air, BPBD menyediakan air bersih untuk warga.

Diketahui, sebanyak 700 kepala keluarga (KK) di kelurahan Kranggan, Setu, Tangerang Selatan rela mengantre panjang demi mendapatkan air bersih yang disediakan BPBD.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangerang Selatan Faridzal Gumay mengatakan kegiatan ini dilakukan sejak siang tadi pada Kamis, 14 September.

“Alhamdulillah Pelayanan ke masyarakat bersama PDAM Serpong utk Air bersihnya dan tidak di pungut biaya (gratis),” kata Gumay saat dikonfirmasi, Kamis, 14 Agustus.