Karir Politik Muhaimin Iskandar: dari Aktivis PMII ke Cawapres 2024
Ilustrasi Cak Imin (Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Karir politik Muhaimin Iskandar tak dimulai secara instan. Ia mencapai posisinya sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lalu maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024 mendampingi Anises Baswedan yang mencalonkan diri sebagai presiden dengan penuh lika-liku.

Karir Politik Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar yang akrab disapa dengan Cak Imin dikenal sebagai aktivis yang terlibat dalam reformasi politik Tanah Air pada tahun 1998. Perjalanan politik Cak Imin sudah dimulai sejak ia mahasiswa. Seolah tanpa hambatan, Cak Imin membangun kariernya secara rapi dan terstruktur.

1. Dimulai dari PMII

Jauh sebelum revormasi, Cak Imin adalah seorang aktivis yang terlibat secara langsung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). PMII sendiri merupakan organisasi kemahasiswaan yang vokal menyuarakan suara mahasiswa terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

PMII juga yang memicu ketertarikan Cak Imin dalam dunia politik. Bahkan, ia sempat menjabat sebagai Ketua PMII Yogyakarta periode 1990 hingga 1997. PMII berhasil mengantarkan Cak Imin untuk terjun ke politik nasional dengan waktu relatif singkat.

2. Dari PMII ke PKB

Pasca runtuhnya rezim Orde Baru, mulai muncul partai-partai yang lahir salah satunya adalah PKB. Partai tersebut didirikan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat NU. Dari situlah Cak Imin dilibatkan. PKB kemudian dibentuk pada tahun 1998 oleh sejumlah tokoh salah satunya adalah Abdurrahman Wahid atau dikenal sebagai Gus Dur. Cak Imin sendiri ditunjuk sebaga Sekretaris Jenderal di partai tersebut.

Di periode awal, perjalanan PKB memang cukup gemilang. Partai tersebut terus menuai sorotan di panggung politik Tanah Air, salah satu buktinya adalah keikutsertaan PKB di Pemilu 1999. Kala itu PKB mendapat suara yang besar meski sebagai partai baru. Bahkan, selisih suara yang didapatkan PKB tak kalah jauh dibanding dua partai senior yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar.

3. Cak Imin ke Senayan

Nasib Cak Imin di dunia politik juga ikut mujur. Pasalnya, Muhaimin Iskandar terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari PKB. Bahkan Cak Imin juga menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004. Keberhasilan tersebut tentu cukup menuai sorotan mengingat Cak Imin adalah “orang baru” di politik Tanah Air. Cak Imin juga menjadi pimpinan paling muda di DPR kala itu.

Karier politik Cak Imin tak mandek begitu saja. Di Pemilu 2004, Cak Imin lagi-lagi terpilih menjadi anggota DPR dengan jabatan Wakil Ketua DPR RI untuk periode 2004-2009. Dan di Pemilu setelahnya, unggulnya suara membut Cak Imin bisa bertahan sebagai anggota DPR.

4. Menjadi Ketua Umum PKB

Jabatan Cak Imin di PKB ternyata melejit, dari yang semula menjadi Sekjen DPP PKB periode 2000-2005 kemudian menjadi Ketua Umum yang diputuskan saat Muktamar PKB 2005 di Semarang. Sayangnya terjadi ketidakakuran antara Cak Imin dan Gus Dur yang kala itu menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB. Loyalitas Cak Imin dipertanyakan hingga berujung pada pemecatan terhadap Cak Imin. Konflik di internal PKB kemudian terus berlanjut hingga beberapa tahun setelahnya.

5. Dari Senayan ke Kursi Menteri

Kelincahan Cak Imin di dunia politik ternyata berhasil mebuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tertarik. Cak Imin dianggap sebagai tokoh yang kompeten sehingga SBY mempercayai Cak Imin untuk duduk di kursi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014.

6. Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar yang menjabat sebagai ketua umum PKB sampai sekarang akhirnya mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024. Ia mendampingi Anies Baswedan yang merupakan capres dari Nasdem.

Itulah informasi terkait karir politik Muhaimin Iskandar. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.