Kronologi 4 Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Semeru, Sopir Selamat
Sejumlah dump truck terjebak lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu (3/3/2024). (ANTARA)

Bagikan:

LUMAJANG - Empat truk tambang pasir di Lumajang, Jawa Timur, tertahan akibat dihantam banjir lahar hujan Gunung Semeru saat hendak menyusuri jalur aliran Sungai Leprak pada Minggu sore. Keempat sopir truk berhasil keluar dari kabin dan menyelamatkan diri.

Banjir lahar terjadi sekitar pukul 25.00, setelah wilayah puncak Gunung Semeru diguyur hujan deras. Material banjir lahar berupa pasir dan bebatuan melanda empat truk di Sungai Leprak, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.

Dua truk bahkan terguling akibat derasnya arus banjir. Keempat truk ini awalnya akan menyeberangi jalur aliran lahar setelah mengangkut pasir.

Namun, karena antrean truk yang panjang, truk di barisan terakhir diterjang derasnya banjir lahar.

"Memang benar ada empat kendaraan dump truck milik penambang pasir yang terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi saat dikonfirmasi ANTARA, Minggu 3 Februari.

Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian terjebaknya truk penambang pasir di aliran lahar dingin Gunung Semeru, namun empat kendaraan tersebut terbalik dan rusak karena terjangan derasnya arus lahar dingin tersebut.

"Pihak BPBD Lumajang sudah melakukan koordinasi dengan pihak perangkat Desa Jugosari. Kami mengimbau para penambang pasir agar menjauhi aliran lahar dingin Gunung Semeru ketika hujan mengguyur di kawasan setempat," tuturnya.

Ia menjelaskan empat sopir kendaraan tersebut yakni Ulum, Rosid, Bonang, dan Imam dalam kondisi selamat karena sudah berada di luar kendaraan saat empat truk tersebut diterjang derasnya banjir lahar dingin Semeru.

"Kami tak henti-hentinya memberikan imbauan kepada para penambang pasir yang bekerja di sepanjang daerah aliran sungai yang dilalui lahar dingin Semeru untuk meningkatkan kewaspadaannya saat tingginya curah hujan demi keselamatan mereka," katanya.

Sementara itu, banjir lahar Gunung Semeru terjadi setelah puncak gunung diguyur hujan intensitas tinggi. Banjir juga menerjang beberapa sungai aliran lahar mulai dari Besuk Kobokan hingga Besuk Sat.