Survei: Sebagian Wanita Membenarkan Pemukulan Suami ke Istri  karena Berbagai Alasan, Termasuk Masakan Gosong
Ilustrasi (covid19.go.id)

Bagikan:

Meski edukasi tentang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga digaungkan, ternyata masih ada perempuan yang tak mempermasalahkan adanya pemukulan sang suami kepada istrinya. Hal itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan.

Hasil survei dibeberkan oleh Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Valentina Gintings.

Alasan pemukulan suami pada istri

Mengutip survei demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Valentina menjelaskan bahwa masih ada perempuan yang memberikan pembenaran atas tindakan pemukulan suami kepada istri jika tak melakukan kewajibannya.

"Salah satu pertanyaan di survei tersebut, apakah setuju seorang suami dibenarkan memukul istrinya karena keadaan tertentu," papar Valentina dalam webinar bertajuk "Perempuan, Berani Bicara” dikutip Antara, Selasa, 9 Maret.

Hasilnya, ujar Valentina, 32 persen perempuan berusia 15 - 64 tahun mengaku setuju adanya pemukulan suami pada istri karena satu dari lima alasan. Di saat yang sama, 17 persen laki-laki menyatakan setuju pada hal tersebut.

"Terbayang tidak masih ada perempuan yang membenarkan suami untuk memukul istri karena lima alasan itu? Kami tanya ke laki-laki, 17 persen pun setuju," jelasnya.

Alasan yang ada dalam survei tersebut paling atas adalah karena istri menelantarkan anak, kemudian berturut-turut hingga persentase terendah yaitu pergi tanpa pamit, penolakan istri pada suami melakukan hubungan seksual, membantah suami, dan menghanguskan masakan.

Kementerian PPPA, tegas Valentina, terus berusaha menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan Indonesia. Hal itu dilakukan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Termasuk penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan persentase anak yang bekerja dan pencegahan perkawinan anak.

Selain informasi terkait hasil survei lainnya, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.id.