Bagikan:

TRENGGALEK - Polres Trenggalek, Jawa Timur saat ini masih memburu para pelaku anggota perguruan silat yang terlibat dalam aksi perusakan Polsek Watulimo yang menyebabkan tiga anggota polisi luka-luka.

"Ya, Kami masih mendalami kasus ini dan mengidentifikasi para pelaku. Kami harap proses hukum segera berjalan," kata Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta dikutip ANTARA, Selasa, 21 Januari.

Belum ada satu pun pelaku ditangkap. Namun kabarnya polisi mengidentifikasi sejumlah pesilat, termasuk anggota senior yang diduga memerintahkan aksi pengerahan massa ke Mapolsek Watulimo pada Senin (20/1) malam.

Polisi sebenarnya telah bersiaga dan melakukan langkah antisipasi seiring menumpuknya jumlah pesilat yang datang di depan mapolsek.

Namun massa yang terlalu banyak membuat situasi yang sudah panas semakin tidak terkendali, sehingga terjadilah provokasi pelemparan batu yang berujung perusakan markas kapoelisian di Kecamatan Watulimo tersebut.

Insiden itu memaksa jajaran Polres Trenggalek menambah jumlah personel untuk melakukan pengamanan, sekaligus mendatangkan satu SSK Brimob untuk melakukan pengendalian situasi kamtibmas.

Upaya ini setidaknya berhasil menurunkan tensi kerusuhan dan situasi berangsur kondusif. Namun begitu jajaran Satbrimob dibantu kepolisian setempat masih terus melakukan penjagaan dan pengawasan untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.

Insiden ini mengakibatkan tiga anggota polisi terluka akibat lemparan batu.

Kapolres Trenggalek menjelaskan, aksi massa pesilat itu berawal dari penangkapan seorang anggota perguruan pencak silat yang terlibat kasus penganiayaan.

Penangkapan itu memicu reaksi ratusan anggota perguruan yang mendatangi Polsek Watulimo sambil menggeber sepeda motor.

"Massa meminta pelaku penganiayaan tersebut dibebaskan. Namun, saat permintaan tidak dipenuhi, mereka mulai bertindak anarkis dengan merusak fasilitas kantor polisi," katanya.

Massa melempari kantor Polsek Watulimo menggunakan batu, sehingga mengakibatkan pagar, kaca, dan genteng kantor rusak. Dalam kejadian tersebut, tiga anggota polisi terluka akibat terkena lemparan.

"Kami terpaksa melakukan tindakan tegas terukur untuk membubarkan massa," ujar Indra.