JAKARTA - Penebusan atau pemutihan ijazah siswa yang tertahan di sekolah menjadi salah satu janji yang akan direalisasikan gubernur terpilih DKI Jakarta Pramono Anung setelah resmi memimpin Jakarta.
Ketua bidang komunikasi tim transisi Pramono-Rano, Chico Hakim menyebut, sumber biaya pemutihan ijazah tertahan di sekolah akan diambil dari dana zakat.
“Tebus ijazah sudah pasti dilakukan. Sudah fix, kita akan menggunakan dana dari uang zakat Baznas Bazis DKI Jakarta,” kata Chico kepada wartawan, Rabu, 5 Februari.
Chico menegaskan, rencana program tebus ijazah ini telah dibahas dalam rapat-rapat antara tim transisi dengan jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Rencananya, tebus ijazah yang menjadi salah satu program unggulan Pramono ini akan dilakukan dalam 100 hari pertama usai dilantik.
Dalam memulai program ini, Pemprov DKI akan membuka kanal atau posko pelaporan bagi warga Jakarta yang ijazahnya tertahan di sekolah karena menunggak biaya SPP. Setelah memverifikasi data warga yang melapor, barulah pelunasan SPP untuk menebus ijazah dilakukan.
“Bertahap, ya. Tidak bisa satu hari itu semuanya, kan harus dicari yang mana orang-orangnya, harus melaporkan, nanti akan ada proses-proses itu. Tapi pokoknya, Mas Pram enggak mau ijazah ada ditahan karena enggak bayar uang SPP, dan dia akan tebus,” jelas Chico.
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung akan memenuhi janji politiknya pada 100 hari pertama setelah dilantik. Ia berharap program yang sudah disusun bersama wakilnya, Rano Karno atau Bang Doel bisa segera dirasakan masyarakat.
"Apa yang saya akan kerjakan dengan Bang Doel selama 100 hari, kami akan memenuhi janji-janji politik karena janji-janji politik saya dan Bang Doel adalah hal-hal yang bukan luar biasa tetapi apa yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat Jakarta," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 1 Februari.
BACA JUGA:
Pramono menyinggung ada beberapa hal yang bakal diperbaiki, misalnya penerapan program Kartu Jakarta Pintar. Banyak masalah bakal diselesaikan.
"Termasuk di dalamnya adalah ijazah-ijazah yang ditahan di seluruh dinas SD, SMP, SMA di Jakarta akan kami putihkan dalam waktu 100 hari itu," tegasnya.
Tak hanya itu, janji lainnya juga akan coba direalisasikan Pramono Anung dalam waktu 100 hari pertama. Seperti membuka taman selama 24 jam.
"Kami berdua telah berdiskusi secara mendalam dengan tim transisi dan itu akan dipersiapkan," ungkap mantan Sekretaris Kabinet tersebut.