Bagikan:

JAKARTA  - Bencana bencana banjir bandang melanda empat desa di dua kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Selain merendam puluhan hektare sawah di Desa Simo dan Majan, Kecamatan Kedungwaru, banjir juga menyebabkan ratusan rumah di Desa Podorejo dan Mojosari, Kecamatan Kauman terdampak banjir cukup parah.

Genangan banjir juga menutup ruas jalan raya jurusan Tulungagung-Kediri sehingga membuat arus lalu lintas melambat di titik utara simpang empat Cuwiri.

Kabid Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma, mengatakan, banjir terjadi di dua titik sekitar Kota Tulungagung, yakni di sekitar Desa Majan-Simo, Kecamatan Kedungwaru, dan di Desa Podorejo-Mojosari, Kecamatan Kauman.

"Untuk yang di Podorejo (dan Mojosari) ini merupakan banjir kedua kalinya terjadi akibat air sungai meluap dan masuk permukiman," katanya dikutip ANTARA, Rabu, 26 Februari.

Banjir dengan ketinggian hampir 1 meter itu menyebabkan aktivitas warga terganggu.

Arus lalu lintas sempat terputus sebelum beberapa kendaraan nekat melintasi banjir.

"Namun kami tetap siaga jika ada warga yang harus dievakuasi atau situasi bersifat kedaruratan," katanya.

Sementara itu, banjir juga terjadi di wilayah Majan, Kecamatan Kedungwaru imbas tanggul sungai jebol sepanjang 50 meter.

Akibatnya seratusan hektare sawah di dua desa (Desa Majan dan Simo) terendam air sehingga mirip danau.

Perangkat Desa Majan, Bastomi, mengatakan kejadian tanggul jebol diketahui oleh warga sekitar pukul 14.30 WIB saat turun hujan deras.

Menurut dia, sebelum jebol kondisi tanggul sudah keropos dan sudah dilaporkan ke Perum Jasa Tirta, namun belum ada tanggapan.

"Yang rawan jebol ini bukan hanya di sini saja," kata Bastomi.