JAKARTA - Seorang wanita berusia 108 tahun dari Jepang timur secara resmi diakui pada Hari Rabu oleh Guinness World Records sebagai tukang cukur wanita tertua di dunia.

dari Nakagawa, Prefektur Tochigi, menerima sertifikat pengakuan di sebuah tempat lokal saat para tetangga dan pelanggan tetapnya merayakan pencapaiannya.
"Hidup saya penuh dengan kesulitan sejak saya masih muda, tetapi saya benar-benar bahagia," katanya, dikutip dari Kyodo News 5 Maret.
Dikutip dari Guinness World Records, Hakoishi lahir dari keluarga petani pada 10 November 1916, saat dunia masih dilanda Perang Dunia Pertama.
Hakoishi, yang memulai magang di sebuah tempat pangkas rambut di Tokyo pada usia 14 tahun. Pada tahun 1934, ia lulus ujian tukang cukur dan segera menjadi tukang cukur populer di tempat kerjanya di usia 18 tahun, sebelum mendapatkan lisensi tukang cukurnya pada tahun 1936.
Dia kemudian menikahi Jiro yang berprofesi sama dan dikarunia dua anak. Keduanya membuka salon bersama. Namun, tragedi segera terjadi. Jiro yang terkena wajib militer selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua tewas. Salonnya, yang juga berfungsi sebagai rumah keluarganya, hancur menjadi abu selama pengeboman Tokyo oleh militer AS.
Untungnya, baik Hakoishi maupun anak-anaknya selamat karena mereka telah dievakuasi ke kampung halamannya di Tochigi.
Pada tahun 1953, ia membuka salon Rihatsu Hakoishi di Nakagawa-machi, dan dia bekerja di sana sambil membesarkan kedua anaknya, hingga hari ini.
Salon Hakoishi berjarak sekitar tiga jam berkendara dari Tokyo, terletak di pinggiran Prefektur Tochigi yang dikelilingi oleh pegunungan. Di ruang kerjanya yang sempit, orang akan menemukan barang-barang antik seperti gunting yang telah ia gunakan sejak masa sebelum perang.
Meski menghabiskan sebagian besar waktunya di panti jompo, tetapi ia masih mampu mengurus dirinya sendiri. Dan setiap kali klien lamanya menelepon untuk potong rambut, ia akan datang.
Meskipun sakit lutut membuatnya tidak bisa lagi melayani pelanggan sebanyak sebelumnya, ia tetap menunjukkan keterampilan memotong rambutnya setiap kali menerima pesanan.
BACA JUGA:
"Beberapa orang datang dari jauh untuk melihat saya, jadi saya ingin terus melakukannya selama saya bisa," kata Hakoishi.
Pada Maret 2021, ia berpartisipasi sebagai pembawa obor dalam estafet obor Olimpiade Tokyo.
Dalam wawancara dengan Tennen-Seikatsu, ia mengatakan dia berpegang pada "tiga hal yang tidak boleh dilakukan: tidak pernah menyimpan dendam, tidak pernah cemburu, dan tidak pernah bertengkar dengan orang lain."