Bagikan:

SURABAYA - Pengusaha Jan Hwa Diana melaporkan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ke Direktorat Siber Polda Jawa Timur. Alasannya Armuji ditujudh melakukan pencemaran nama baik.

"Saya melaporkan bukan atas nama wakil wali kota, tetapi saya melaporkan Pak Armuji sebagai pribadinya," kata Jan Hwa Diana, dalam keteranganya, Senin 14 April.

Menurut Diana, Armuji mengungah foto dirinya bersama suami tanpa seizinnya di akun media sosial pribadi sang wakil wali kota itu, @cakj1.

"Negara kita ini negara hukum. Saya melaporkan karena foto saya bersama suami diunggah di medsos milik Pak Armuji tanpa izin," ujar Diana.

Awal Mula Perseteruan Jan Hwa Diana vs Armuji

Diana menjelaskan kasus itu bermula saat dirinya mendapat telepon dari nomor yang mengaku sebagai Wawalkot Surabaya Armuji. Menurutnya, si penelepon melontarkan kata-kata kasar kepada dirinya.

"Reaksi pertama kali pastinya kaget ini siapa. 'Hallo, saya ini wawali', saya bilang 'kenapa pak?',” kata Diana.

Dia mengatakan penelepon mengaku sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta dan mengajaknya bertemu di rest area jalan tol.

“Saya waktu diomongin gitu takut. Kita ini pengusaha, nomor telepon diketahui banyak orang. Namanya instansi resmi pasti kasih surat, undangan, klarifikasi ke kantornya. Kalau tiba-tiba ditelepon tanpa ada surat pemberitahuan, dibentak-bentak, reaksi saya enggak balas (bentak)," kata Jan Hwa Diana.

Dalam percakapan telepon itu, lanjut Diana, Armuji meminta ijazah seorang karyawan asal Surabaya yang ditahan perusahaannya untuk segera diserahkan. Saat itu, Diana memilih menutup teleponnya karena mengira itu penipuan. Tetapi sebelumnya ia sempat mengajak bertemu di kantor polisi.

“Kalau bapak ada masalah sama saya, kita ketemu di kantor polisi saja. Saya juga enggak marah, enggak apa, itu reaksi wajar orang tiba-tiba ditelepon, enggak ketemu muka," terangnya.

Diana mengaku suaminya juga sempat ditelepon oleh orang tersebut. "Suami cerita, dia sebelumnya sudah telepon suami pakai nomor tulisan N. Penipu ada nama instansi foto. Waktu dia ngomel-ngomel dia diam saja, ditutup (telepon)," katanya.

Keesokan harinya, anak Diana mengatakan orang yang meneleponnya benar Wali Kota Surabaya Armuji.

"Saya pulang, besok kerja biasa. Di rumah tiba-tiba anak saya sekolah pulang jam 15.00 WIB ngasih tahu, saya bilang biarin. Ternyata ini Pak Armuji, kaget saya. Yaweslah nanti kalau mau ketemu pasti kirim surat," ucapnya.

Diana menyayangkan tindakan Armuji yang tiba-tiba menelepon dirinya meminta untuk bertemu tanpa disertai surat pemanggilan sebelumnya.

"Menurut saya, saya seorang pebisnis, kalau memang itu dari instansi pemerintah, pasti kasih surat dulu dari kantor wali kota mau mengadakan pertemuan mediasi. Ini enggak mediasi loh. Saya ini korban," ungkapnya.

Hingga saat ini, perseteruan Jan Hwa Diana dengan Armuji masih terus berlanjut. Polisi masih menyelidiki pelaporan dugaan pencemaran nama baik tersebut.