Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebut saat ini terdapat 247 RW di Jakarta berstatus siaga penyakit tuberkulosis atau TBC. Daerah tersebut menjadi sasaran prioritas pengendalian TBC oleh pemerintah.

"Kita sudah mendorong pengendalian TBC itu sekarang semakin berbasis komunitas sehingga kami sudah memiliki 274 RW yang statusnya adalah sudah siaga TBC," kata Ani di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Mei.

Setelah peresmian Pasukan Putih yang yang secara proaktif melayani kesehatan kepada warga masyarakat, terutama untuk lansia, petugas tersebut akan bekerja sama dengan warga setempat dalam pengentasan TBC.

"Pasukan Putih akan bekerja sama dengan ibu-ibu yang fungsinya adalah sebagai kader TB untuk terus melakukan penemuan kasus dan kemudian setelah penemuan kasus mengedukasi, mengajak masyarakat yang kontak erat dari pendidikan TB untuk mau diperiksa," tutur Ani.

Selain itu, Pasukan Putih juga akan mendampingi penderitaa TBC untuk menuntaskan konsumsi obat selama enam bulan demi pengendalian TBC di Jakarta.

Melanjutkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa manusia sudah terkena TBC selama ribuan tahun. TBC juga merupakan penyakit dengan korban jiwa terbanyak.

"Dalam 100 tahun terakhir, 1 miliar orang sudah meninggal. Sekarang TBC di dunia 1 tahun 1 juta yang meninggal. Di Indonesia setiap tahun 100 ribu lebih yang meninggal. Ini besar sekali, lebih besar dari COVID," ungkap Budi.

Karenanya, sampai saat ini pemerintah terus melakukan screening TBC kepada masyarakat untuk menekan angka kasus di Indonesia.

"Sama seperti COVID. Jadi harus ditemui dengan screening. Saya minta tolong memang pasukan putih kalau bisa screening TBC. TBC itu untuk sudah ada obatnya. Jadi begitu screening, minum obat. Karena obatnya bisa menghentikan dia menular dan bisa menyembuhkan," tambahnya.