Bagikan:

YOGYAKARTA – Serangan hama pada tanaman cabai harus segera ditangani, sebab dapat menurunkan produktivitas tanaman hingga mengakibatkan gagal panen. Hama-hama ini menyerang berbagai bagian tanaman, mulai dari akar hingga buah.

Lantas, apa saja jenis hama yang menyerang tanaman cabai? Bagaimana cara mengendalikannya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel berikut ini.

Jenis Hama pada Tanaman Cabai dan Cara Mengendalikannya

Mengutip buku Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya karya Araz Meilin (2014), berikut beberapa jenis hama pada tanaman cabai beserta cara mengendalikannya:

  1. Lalat Buah (Bactrocera sp)

Hama lalat buah dapat menyebabkan kerusakan pada buah cabai yang masih muda maupun yang sudah matang. Buah yang terserang hama ini akan membusuk dan kemudian jatuh ke tanah.

Pada tanaman cabai, serangan hama lalat buah memunculkan gejala yang khas, yakni munculnya titik hitam pada bagian pangkal buah. Titik hitam tersebut muncul karena aktivitas lalat buah dewasa yang memasukkan telurnya pada buah cabai. Telur tersebut kemudian menetas dan berkembang biak di dalam buah.

Larva yang terdapat di dalam buah bisa menyebabkan kerusakan dari dalam, buah menjadi berwarna kuning pucat dan layu.

Untuk mengendalikan hama ini, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Pemusnahan buah cabai yang terserang
  • Pembungkusan buah cabai
  • Memasang perangkap atraktan metil eugenol (ME) atau petrogenol sebanyak 40 buah/ha. Perangkap dipasang pada saat tanaman berumur 2 minggu hingga masa panen. Perangkap ini harus diganti setiap 2 pekan sejkali
  • Rotasi tanaman.
  1. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)

Serangan kutu kebul (Bemisia tabaci) bisa menimbulkan bercak nekrotik pada daun tanaman cabai. Ketika populasinya bertambah banyak, serangan kutu kebul bisa menghambat pertumbuhan tanaman cabai. Kisaran serangga ini sangat luas dan bisa mencapai populasi yang besar dalam waktu singkat.

Serangan kutu kebul pada tanaman cabai dapat diatasi dengan menerapkan tips-tips berikut:

  • Pemanfaatan musuh alami, seperti predator, parasitoid, dan pathogen serangga.
  • Predator yang efektif menangkal serangan hama kutu kebul yakni Menochillus semaculatus (dapat memangsa larva Bemisia tabaci sebanyak 200-400 larva per hari), Coccinella septempunctata, scymus syiarcus, Chrysoperia camea, Scrangium paracetosum, dan lain sebagainya.
  • Memasang perangkap kuning yang dipadukan dengan pengendalian secara fisik/mekanik.
  • Mengunakan insektisida secara selektif.
  • Sanitasi lingkungan
  1. Kutu Daun Persik (Myzus persicae)

Hama kutu daun persik pada tanaman cabai dapat mengisap cairan daun muda dan bagian tanaman yang masih muda. Daun yang terserang hama ini akan tampak bercak-bercak. Hal ini bisa menyebabkan daun menjadi keriting.

Jika terjadi serangan berat, daun tanaman cabai akan berkerut-kerut, tumbunya kerdil, berwarna kekuningan, daun-daunnya terpuntir, menggulung kemudian layu dan mati.

Untuk mengendalikan hama kutu daun persik, Anda dapat menyemprotkan insektisida, jika populasi melebihi ambang batas, yakni lebih dari 50 setiap tanaman.

  1. Thrips (Thrips parvispinus Karny)

Hama tanaman cabai yang satu ini menyerang dengan menghisap cairan permukaan bawah daun, terutama daun-daun muda).

Serangan thrips ditandai dengan adanya bercak keperak-perakan. Daun yang terserang berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting atau keriput dan akhirnya mati.

Serangan hama thrips pada tanaman cabai dapat dikendalikan dengan cara:

  • Menggunakan tanaman perangkap seperti kenikir kuning.
  • Menggunakan mulsa perak.
  • Sanitasi lingkungan dan pemotongan bagian tanaman yang terserang thrips.
  • Pemanfaatan musuh alami yang potensial untuk mengendalikan hama thrips, seperti predator kumbang, tungau, predator larva, kepik, dan lain sebagainya.

Demikian informasi tentang hama pada tanaman cabai dan cara mengendalikannya. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.