Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri India Narendra Modi meresmikan jembatan kereta tertinggi di dunia, proyek rekayara ambisius yang melintasi pegunungan di Kashmir, pada Hari Jumat hanya beberapa minggu setelah serangan mematikan terhadap turis di wilayah Himalaya, memicu konflilk singkat dengan negara tetangga Pakistan.

Dibangun selama puluhan tahun, Jembatan Chenab yang melengkung itu berada 359 meter (sekitar 1.180 kaki) di atas sungai dengan nama yang sama. Jembatan itu 29 meter (lebih dari 95 kaki) lebih tinggi dari puncak Menara Eiffel.

Dengan biaya lebih dari 160 juta dolar AS dengan panjang 1.315 meter (4.314 kaki), jembatan ini merupakan bagian dari jalur kereta api pertama yang menghubungkan Kashmir dan seluruh India, dikutip dari CNN 6 Juni.

Selain Jembatan Chenab, PM Modi juga meresmikan proyek Jalur Kereta Udhampur-Srinagar-Baramulla, yang menghubungkan kota-kota utama di Kashmir yang dikelola India dengan seluruh India.

Kunjungan PM Modi ke Kashmir yang dikelola India adalah yang pertama sejak konflik singkat namun mematikan antara India dan Pakistan pada Bulan April.

Kedua negara bertetangga yang bersenjata nuklir itu saling serang dengan rudal, pesawat nirawak dan tembakan artileri selama empat hari setelah New Delhi menyalahkan pembantaian di Kashmir kepada tetangganya, tuduhan yang dibantah Pakistan.

peresmian jembatan chenab
PM India Narendra Modi saat meresmikan Jembatan Chenab pada 6 Juni. (Wikimedia Commons/Prime Minister's Office) 2

Pemerintah nasionalis Hindu Modi telah bergerak untuk mengintegrasikan wilayah mayoritas Muslim dengan seluruh negara, termasuk mencabut ketentuan konstitusional yang memungkinkannya untuk menetapkan hukumnya sendiri pada tahun 2019.

Diketahui, wilayah Kashmir di Himalaya diklaim oleh India, Pakistan dan China. Ketiganya mengelola sebagian wilayah tersebut, salah satu zona paling termiliterisasi di dunia.

Bagi PM Modi, yang meraih kekuasaan lebih dari satu dekade lalu dengan mengusung nasionalisme dan janji kejayaan di masa depan, investasi dalam infrastruktur seperti Jembatan Chenab dan proyek jaringan rel yang lebih luas dapat dilihat sebagai alat yang ampuh untuk integrasi sosial dan pengaruh politik.

Sejak pertama kali terpilih pada tahun 2014, perdana menteri tersebut dengan cepat memperluas konektivitas jalan dan rel di wilayah tersebut, membangun jaringan yang menghubungkan kota-kota yang berbeda dengan kota-kota besar.

Jembatan Chenab dipuji sebagai kemenangan besar bagi pemerintahan Partai Bharatiya Janata yang mengusung PM Modi.

Pemerintahannya telah menggelontorkan miliaran dolar untuk meningkatkan jaringan transportasi lama dan ketinggalan zaman di India, sebagai bagian dari visinya untuk mengubah negara itu menjadi negara maju pada tahun 2047.

Di antara proyek-proyek ambisius ini adalah pembangunan beberapa terowongan dan jalan raya di wilayah pegunungan Himalaya yang telah dikritik oleh beberapa pemerhati lingkungan yang mengatakan konstruksi berat tersebut dapat merusak topografi yang rapuh yang sudah merasakan dampak dari krisis iklim.

Pada tahun 2019, New Delhi mencabut ketentuan konstitusional yang memberikan otonomi kepada Kashmir yang dikelola India untuk menetapkan hukumnya sendiri.

Bagian selatan dan timur wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai negara bagian Jammu dan Kashmir di India menjadi dua wilayah persatuan yang terpisah, sehingga keduanya berada di bawah kendali langsung New Delhi, langkah yang diklaim PM Modi akan meningkatkan stabilitas, mengurangi korupsi, dan meningkatkan ekonomi.