Modifikasi Warna Pesawat Kepresidenan Dianggap Pemborosan di Tengah Pandemi
Pesawat Kepresidenan/ Twitter Alvin Lie

Bagikan:

JAKARTA - Modifikasi warna pada pesawat kepresidenan menarik perhatian banyak pihak. Apalagi di tengah pemerintah mengeluarkan banyak anggaran untuk menangani pandemi COVID-19. Hal tersebut dianggap tidak mendesak. Presiden Jokowi dinilai berlebihan.

Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Gunardi Ridwan menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu meminta maaf kepada masyarakat terkait pengecatan ulang pesawat kepresidenan. Kabarnya biaya pengecatan itu menghabiskan anggaran negara sebanyak Rp2 miliar.

"Saya rasa presiden perlu memberikan konfirmasi dan permintaan maaf ke publik, agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat dan menjaga wibawa pemerintahan pusat," kata Gunardi, Selasa 03 Agustus (3/8).

Wibawa pemerintahan Jokowi, Gunardi menilai, bisa berkurang lantaran selama ini pusat kerap menekan daerah untuk sensitif menggunakan anggaran di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Jika hal ini terjadi di level presiden, maka pemerintah pusat akan kekurangan wibawa ketika kerap mendorong kebijakan penghematan sampai level daerah," ujarnya.

Gunardi menganggap pergantian cat pesawat presiden adalah sebuah pemborosan. Apalagi kebutuhannya dianggap tidak mendesak. Mungkin, kata Gunadi, bisa dilakukan di lain waktu.

Pemerintah diminta lebih peka melihat situasi dan kondisi dimana masyarakat tengah kesulitan ekonomi akibat pademi.

"Saya juga tidak tahu seberapa sering presiden menggunakan pesawat atau heli kepresidenan. Jika jadwalnya menurun karena situasi pandemi, sebaiknya anggarannya dialihkan ke sektor yang lebih membutuhkan," kata Gunadi.

Gunardi juga menyinggung pihak legislatif yang dinilai gagal melakukan kontrol terhadap program eksekutif. Hal itu terbukti dengan lolosnya cat ulang pesawat kepresidenan yang baru diketahui publik saat ini.

Pengecatan ulang pesawat kepresidenan terkuak ke publik setelah ramai unggahan dari pakar penerbangan Alvin Lie. Dia membeberkan pesawat kepresidenan dicat ulang dengan warna merah putih.

Sumber di Istana menyebut biaya cat ulang pesawat presiden atau Pesawat BBJ 2 sekitar Rp2 miliar. Namun Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menampik cat ulang pesawat tersebut sebagai bentuk foya-foya anggaran di era Jokowi.

Heru menyampaikan pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Namun, kegiatan itu urung langsung dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin.