Kekecewaan Paus Fransiskus soal Perubahan Status Hagia Sophia Menjadi Masjid
Hagia Sophia (Abdullah Oguk/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin besar umat Katolik, Paus Fransiskus mengungkap ketersinggungan dan kesedihan terhadap keputusan Turki menjadikan Museum Hagia Sophia di Istanbul sebagai masjid. Hal itu diungkap Paus dalam pemberkatan mingguan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 13 Juli.

Melansir Reuters, Paus menambah panjang daftar pemimpin agama dunia yang menolak perubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. Sebelum Paus, Dewan Gereja Dunia hingga pemimpin spiritual Kristen Ortodoks di Istanbul juga bersuara sama. Langkah Erdogan mereka sebut mengecewakan.

"Pikiran saya berada di Istanbul. Saya memikirkan Santa Sophia dan saya sangat sedih,” kata Paus.

Terkait keputusan itu, UNESCO lewat Komite Warisan Dunia akan meninjau kembali status Hagia Sophia sebagai warisan dunia. UNESCO memandang pengubahan status Hagia Sophia sebagai masjid akan berdampak besar pada nilai universal Hagia Sophia.

Perdebatan soal pengubahan fungsi Hagia Sophia meluas di Turki. Bagi kelompok nasionalis dan konservatif, mereka telah lama ingin berdoa di Hagia Sophia sebagai masjid. Sebab, bagi mereka, Hagia Sophia merupakan warisan Muslim Ottoman.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang jadi salah satu penggagas utama keputusan ini menyebut pengubahan status Hagia Sophia sebagai kedaulatan Turki. Erdogan bergeming terhadap kritik.

Hagia Sophia bahkan segera menggelar salat Jumat pertama pada 24 Juli. Meski begitu, Erdogan menjamin Hagia Sophia yang berusia hampir 1.500 tahun itu akan tetap terbuka untuk umat Kristen dan agama lain di dunia.

Tak semua muslim setuju

Meski begitu, tak semua umat Muslim setuju dengan pengubahan status Hagia Sophia menjadi masjid. Sebagaimana dikutip ABC News, beberapa tokoh Muslim percaya Hagia Sophia akan lebih baik menjadi museum. Status museum Hagia Sophia akan jadi simbol solidaritas antara agama Kristen dan Islam.

Berdasarkan sejarah, Hagia Sophia merupakan tempat ibadah penting bagi umat Kristen Ortodoks selama berabad-abad, sampai Istanbul --yang kemudian dikenal sebagai Konstantinopel-- jatuh ke tangan Turki Ottoman pada tahun 1453. Sejak itu, Hagia Sophia dibangun menjadi masjid.

Lalu, setelah hadirnya Republik Turki di bawah Mustafa Kemal Ataturk, status Hagia Spohia diubah menjadi museum pada tahun 1934. Status itu bertahan hingga hari di mana Erdogan mengumumkan keputusan mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid.