Harga Cabai di Jabotabek Tinggi, Badan Pangan Nasional Bakal Mobilisasi dari Sulsel
Kepala Pangan Nasional atau National Food Agency Arief Prasetyo Adi. (Foto: Savic Rabos, DI: Raga /VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa harga komoditas pangan terus bergerak naik menjelang Iduladha. Terutama untuk harga cabai yang meningkat signifikan.

Mengatasi kenaikan harga tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, akan memobilisasi cabai dari daerah yang masih panen.

"Terkait Cabai Rawit Merah(CRM), Badan Pangan Nasional (NFA) akan terus memobilisasi cabai dari wilayah yang masih panen dan harga lebih murah seperti Sulsel ke Jabodetabek. Produksi memang terganggu, pasokan ke pasar berkurang, terlihat dari pasokan di Pasar Induk Jabodetabek," kata Arief kepada VOI, Kamis, 23 Juni.

Selain Cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan hingga mencapai 100 persen di Pasar Kramat Jati Jakarta.

Kenaikan bawang merah ini konsisten sejak bulan puasa atau April lalu.

Untuk mengatasi kenaikan harga bawang merah ini, Arief mengaku akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memobilisasi dari wilayah sentra di luar Jawa.

"Memobilisasi dari wilayah sentra di luar Jawa seperti NTB ke Jabodetabek," tuturnya.

Sementara untuk harga telur, kata Arief, juga mengalami peningkatan diangka Rp28.000 per kg.

Hal ini karena biaya produksi naik sekitar Rp22.000 hingga Rp24.000 per kg.

"Sehingga harga di kandang sekitar Rp24.000-Rp26.000 per kg dan di eceran wajar Rp27.000-Rp29.000 per kg. Selain itu, bebera bulan sebelumnya harga telur di peternak jatuh sekitar Rp16.000-Rp18.000 per kg jauh di bawah biaya produksi sehingga merugi," katanya.