Suarakan Keresahan Emak-emak, Mulan Jameela Minta Wacana Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi Ditinjau Kembali
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulan Jameela meminta pemerintah untuk mengkaji ulang program konversi kompor gas ke kompor listrik harus dikaji ulang. Program ini dinilai bukan menyelesaikan masalah, malah justru memindahkan masalah.

Menurutnya, jika menyangkut kompor, dirinya yang juga adalah seorang ibu-ibu paham betul kebutuhan kompor untuk rumah tangga. Menurutnya, konversi kompor gas dengan kompor induksi masih belum tepat diterapkan di Indonesia sebab harga kompor induksi per unitnya mencapai Rp1,5 juta dan peralatan masak khusus kompor induksi yang terkesan masih tidak terjangkau kalangan menengah ke bawah.

"Berhubung saya ibu-ibu yang ngurus kompor di dapur, jadi mengerti betul yang dibutuhkan kompor apa. Apakah harga Rp1,5 juta ini termasuk peralatan masak?" ujar Mulan dalam rapat Komisi VII dengan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian yang dikutip Kamis 22 September.

Untuk itu ia meminta Kementerian Perindustrian untuk mengkaji kembali kebijakan konversi kompor gas ke kompor induksi. Sebab menurutnya masih harus melalui beberapa pertimbangan seperti penggunaan daya yang besar serta tidak stabilnya tegangan listrik di beberapa wilayah.

"Kita tahu Kemenperin hanya jalankann mandat dan mau menekan laju impor gas elpiji dan selesaikan masalah oversupply listrik. Tapi mbok ya dipikir, ini menimbulkan masalah lagi kecuali kalau misalnya kompor induksi untuk masyarakat mampu ya mungkin bisa," lanjut Mulan.

Ia juga menyayangkan kebijakan pemerintah yang nantinya akan menarik kompor gas saat masyarakat mulai menggunakan kompor induksi. Bahkan Mulan mengaku di rumahnya sudah menggunakan kompor listrik tapi masih juga memasak dengan menggunakan kompor gas. Sebab menurutnya, terdapat beberapa jenis masakan Indonesia yang lebih sesuai jika dimasak dengan kompor gas.

"Kami di rumah aja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas, karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran gitu aja," pungkas Mulan.

Sebelumnya, pemerintah berencana membagikan paket kompor listrik untuk rumah tangga. Wacana yang akan direalisasikan tahun ini jadi bagian dari program konversi kompor listrik dari kompor gas elpiji 3 kilogram.

Paket tersebut rencananya akan dibagikan kepada 300.000 orang secara gratis. Paket kompor listrik yang diberikan oleh pemerintah senilai Rp1,8 juta. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana.