Program <i>Shrimp Estate</i> Dinilai Rusak Ekosistem Mangrove, KKP: Kami Desainnya Ramah Lingkungan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk, Kelautan dan Perikanan (PDSKP) KKP Budi Sulistyo. (Foto: Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk, Kelautan dan Perikanan (PDSKP) KKP Budi Sulistyo memastikan bahwa program shrimp estate atau skema budi daya udang berskala besar tidak akan merusak ekosistem mangrove di Indonesia.

Budi menilai, program yang telah direncanakan tersebut sudah memperhatikan seluruh aspek lingkungan.

"Pada prinsipnya KKP itu memperhatikan desain dari awal, bagaimana terkait dengan zonasinya dan tata ruang. Nah, desain-desain itu, kan, mereka bisa diskusi dengan teman-teman yang rancang dulu. Dari mana, sih, indikator tersebut. Tapi intinya yang didesain itu ramah lingkungan pastinya," ujar Budi kepada VOI usai ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 29 Januari.

Budi menegaskan, pihaknya tidak akan mungkin merencanakan sebuah program yang akan merusak ekosistem mangrove ataupun lingkungan.

"Ya, enggak mungkin, lah, KKP merusak ekosistem mangrove kalau logikanya," sambungnya.

Menurut Budi, KKP akan mendengarkan seluruh kritik dan saran dari berbagai pihak.

Sehingga program shrimp estate tersebut tak merusak ekosistem lingkungan di sekitarnya.

"Tapi, pada prinsipnya semua masukan/saran itu bagus untuk mencari solusi. Barang kali mereka punya masukan lain yang selama ini menjadi bahan penguatan, itu didiskusikan saja sebenarnya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut, program shrimp estate atau skema budi daya udang berskala besar akan merusak ekosistem mangrove di Indonesia.

Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Walhi Parid Ridwanuddin mengatakan, program tersebut tidak jauh berbeda dengan food estate yang terbukti telah merusak lingkungan.

Bedanya, kata Parid, program itu dilaksanakan di pesisir, sedangkan food estate di darat.

"Jadi, kalau di darat, di hutan (food estate) itu kami tahu gagal. Nah, kegagalannya ingin diulang di pesisir," kata Parid dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 23 Januari.

Parid mengatakan, program shrimp estate utamanya difokuskan untuk udang jenis vaname. Sebab, udang jenis ini memiliki pangsa pasar yang besar, baik di luar negeri maupun dalam negeri.

Hal inilah yang mendorong pemerintah kemudian menginisiasi program shrimp estate.

Terkait