Ahok Pilih Jaksa Agung atau Menkeu Jika Dapat Tawaran Jadi Pejabat
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam acara Ahok is Back di Jakarta, Kamis (8/2/2024). (VOI/Mery Handayani)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku akan lebih memilih menjadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan (Menkeu) jika mendapatkan tawaran untuk menjadi pejabat.

Hal ini disampaikan Ahok saat mendapat pertanyaan dari rapper Young Lex dalam acara bertajuk Ahok is Back, di Jakarta, Kamis, 8 Februari. Young Lex bertanya jika Ahok ditunjuk menjadi jadi Ketua KPK, apa yang pertama kali bakal dilakukan.

“Jadi kalau lu tanya gue mau apa? Jadi cuma dua lah, Jaksa Agung atau Menteri Keuangan lah,” ujar Ahok.

Ahok mengaku enggan menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran kewenangannya terbatas. Karena itu, dia memilih menjadi Jaksa Agung.

“Kalau gua Jaksa Agung, gue bisa ngelakuin apa coba? Gue bikin list. Jadi ada pembuktian deficit implacement, toh. Jadi kalau mau jadi pejabat, harta lu berapa, pajak lu bayar berapa, itu sesuai atau enggak,” ucapnya.

Selain Jaksa Agung, Ahok mengaku akan memilih jabatan sebagai Menteri Keuangan jika mendapat tawaran. Meski begitu, awalnya Ahok mengaku ingin menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai.

Keinginan Ahok ini dilatarbelakangi oleh kondisi Indonesia yang kebanjiran impor. Alhasil, banyak perusahaan atau industri kecil di dalam negeri bangkrut. Berkaca pada cara pemerintahan Singapura di era kepemimpinan Lee Kuan Yew, untuk membangun negara berawal dari perbaikan bea cukai terlebih dahulu.

Bahkan, kata Ahok, Presiden Soeharto pernah mengatakan bahwa pemerintah hanya bisa memproteksi para pengusaha lewat tarif bea masuk atau impor hingga 2020.

Namun, sambung Ahok, pengusaha tidak bisa lagi diproteksi karena adanya aturan dari World Trade Organization (WTO). Berkaca pada problematika ini, Ahok pun menawarkan diri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Dirjen Bea Cukai saat bebas dari tahanan di 2018 silam.

Kala itu, Ahok bertanya kepada Jokowi apa yang bisa dirinya bantu di pemerintahaan. Alih-alih menjawab, Jokowi justru bertanya kepada Ahok apa yang bisa dirinya bantu.

“Pak Ahok mau bantu apa? Saya mau bantu industri-industri tidak bangkrut pak. Ini cerita dalam tahanan loh 2018 nih,” kata Ahok.

“Saya minta jadi Dirjen Bea Cukai. Saya jamin penyelundupan setop. Karena zaman Pak Harto penyeludupan itu subversif, mematikan industri, berarti membuat PHK begitu banyak, semua penjualannya akan macet, pajak semua akan turun, ini negara akan bangkrut,” sambungnya.

Namun keinginan Ahok tersebut tidak akan dapat terwujud lantaran terhambat faktor usia. Alhasil Ahok pun mengaku akan menjadi Menteri Keuangan jika mendapat kesempatan untuk menjadi pejabat.

“Kan kalau bea cukai kan di bawah gue kan. Tapi menteri-menteri diperbaiki dong gajinya,” ucapnya.