JAKARTA - Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, mengatakan setelah Lebaran permintaan akan komoditas cabai, bawang, dan daging bakal berangsur turun sehingga harga juga mulai kembali stabil.
Hal ini menanggapi terkait sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan jelang Lebaran yang tersisa dua hari lagi.
"Harga setelah Lebaran akan mengalami penurunan, seperti cabai rawit merah, bawang merah, telur ayam, daging ayam. Di samping karena penurunan permintaan, juga terjadinya peningkatan produksi di tingkat petani," katanya kepada VOI, Sabtu, 29 Maret 2025.
Hal itu dikarenakan adanya peningkatan panen terutama cabai dan bawang sehingga harga jualnya turun disertai permintaan yang sudah tidak seagresif jelang Lebaran.
"Panen cabai dan bawang merah mengalami peningkatan setelah Idulfitri," tutur Ketut.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketut akui ada pergerakan harga komoditas jelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Hal itu dia sampaikan saat mengadakan rapat koordinasi (rakor) mengenai Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) secara virtual, pada Rabu, 26 Maret 2025.
"Tentunya kita harus antisipasi fluktuasi harga seperti yang dijelaskan Bapak Kepala Badan Pangan Nasional. Hal ini karena hasil pantauan harga pangan yang kami bahas di rakor memang ada pergerakan harga, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi hingga telur ayam," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pemerintah Daerah untuk memasifkan pasar murah seperti Gerakan Pangan Murah, baik itu dengan APBD, mandiri, atau bahkan mendorong kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
"Program subsidi harga pangan juga sangat baik dapat diimplementasikan. Ini pasti mampu memberikan stimulus pada daya beli masyarakat," ujar Ketut.
Sementara itu, berdasarkan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang diampu BUMN pangan, beberapa komoditas masih memadai.
Per 26 Maret 2025, stok beras mencapai 2,27 juta ton; jagung 113.000 ton; minyak goreng 86.000 kiloliter (kl); daging kerbau 39.000 ton; gula pasir 18.000 ton; daging sapi 4.000 ton; dan telur ayam 45 ton.
Untuk stok cadangan beras Pemerintah Provinsi sampai pertengahan Maret 2025, tercatat ada 6.800 ton yang tersebar di seluruh provinsi, kecuali Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.