Kisah Pengusaha Kerajinan Tangan di Jawa Timur: Tak Takut Memulai Usaha di Masa Pandemi
Hobi (Foundry Co-Pixabay)

Bagikan:

SURABAYA – Ada banyak cara bertahan di era pandemi seperti sekarang, salah satunya membangun sebuah usaha. Hal itu yang dilakukan oleh Qurratun Aini (26), seorang pengusaha kerajinan tangan di Jawa Timur.

Ia adalah warga Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik yang memulai usaha di era pandemi dengan menjual kerajinan tangan rainbow macreme. Produknya dipasarkan melalui onlineshop.

"Sebenarnya coba-coba, lebih kepada memanfaatkan pandemi COVID-19, banyak orang yang jualan online," kata Een, sapaan akrabnya. 

Pengusaha Kerajinan Tangan di Jawa Timur Tak Sulit Pasarkan Produk

Ibu satu anak itu mengaku tidak sulit untuk mendapatkan uang, asalkan ada kemauan besar untuk usaha. Apa yang dilakukannya tidak butuh biaya banyak, cukup membeli bahan berupa benang warna-warni untuk membuat rainbow macreme. 

"Ternyata banyak juga peminatnya, awalnya yang pesan cuma dua sampai tiga orang, sekarang ada puluhan pemesan per hari," katanya. 

Dia membanderol harga sebesar Rp13 - Rp15 ribu per produk, tergantung besar dan kecilnya. Saat ini, omsetnya mencapai Rp100 hingga Rp500 ribu per hari, dari sebelumnya sekitar Rp100 ribu. "Alhamdulillah, lumayan buat tambah-tambah. Dari pada menganggur di rumah, sekarang saya coba tekuni pelan-pelan," ujarnya. 

Artikel ini telah tayang dengan judul Pahit Pandemi, Upaya Muda Mudi Pulihkan Ekonomi Menuju Jatim Bangkit.

Selain terkait pengusaha kerajinan tangan di Jawa Timur, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.