ASN Surabaya Borong Barang Dagangan UMKM Lewat Aplikasi E-peken untuk Genjot Ekonomi
Walkot Surabaya Eri Cahyadi (FOTO VIA ANTARA)

SURABAYA - Salah satu cara Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menggenjot perekonomian masyarakat agar bangkit dari pandemi COVID-19 adalah dengan memborong produk yang dimiliki pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui aplikasi e-peken.

"Itu semua kami beli barang dari UMKM. Jadi ASN itu coba beli barang seperti beras dan lain-lain di UMKM melalui aplikasi," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dilansir ANTARA, Kamis, 23 Juni.

Belanja di Aplikasi E-peken

Eri Cahyadi menilai langkah tersebut dilakukan demi mendorong belanja produk dalam negeri sehingga mampu membangkitkan ekonomi yang hampir dua tahun terdampak pandemi.

Pemkot Surabaya, kata dia, hingga saat ini memfasilitasi sebanyak 735 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berdagang secara digital melalui aplikasi e-peken.

Pelaku UMKM tersebut memproduksi beragam produk mulai dari busana batik, alas kaki hingga kebutuhan pokok.

"Insyaallah mulai Februari sampai Mei awal itu sudah Rp11 miliar," ujar Eri.

Kucurkan Dana Miliaran Rupiah

Eri menambahkan sebagai persiapan menggenjot UMKM mendatang, pihaknya siap mengucurkan anggaran sebesar Rp3 triliun yang dialokasikan dari APBD 2023 untuk membantu UMKM.

Alokasi anggaran itu di antaranya untuk belanja mendukung UMKM seperti seragam mitra warga hingga kebutuhan pembangunan UMKM, misalkan pembuatan paving dan penyediaan pasir.

"Tahun 2023 saya pastikan Rp3 triliun itu turun ke masyarakat, yang mengerjakan adalah UMKM Surabaya," ucap Eri.

Lahan Mendukung UMKM

Selain memastikan produk UMKM terserap, lanjut dia, pihaknya juga menyediakan aset milik Pemkot Surabaya sebagai lahan untuk mendukung pelaku UMKM termasuk memberikan pelatihan dan akses permodalan.

"Aset Pemkot Surabaya kami gunakan untuk mengurangi kemiskinan jadi orang yang masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah kami berikan lahan, mereka bekerja, yang dikerjakan itu sesuai pasar," ucapnya.

Dalam membangun ekonomi kerakyatan, ia juga tidak melepaskan semangat gotong royong yang terbukti mempercepat perbaikan, seperti ketika menghadapi pandemi COVID-19 di mana warga saling membantu antarsesama.