Zulkifi Hasan Kampanyekan Anak saat Jadi Menteri, Pengamat Sebut Ada Kepanikan Lantaran Elektabilitas PAN Rendah
Zulkifli Hasan saat melakukan silaturahmi dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya. (Dok. Antara).jpg

SURABAYA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yang melakukan kampanye sekaligus membagikan minyak goreng gratis untuk warga menjadi sorotan. Tindakan Zulhas bahkan menulai polemik setelah ia meminta warga untuk memilih Futri Zulya Savitri yang merupakan anaknya dalam Pemilu.

Pengamat Tanggapi Aksi Zulkifli Hasan

Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad, Ketua Umum PAN tersebut seharusnya tak melakukan kegiatan partai karena ia kini menjabat sebagai Mendagri. Apalagi pemerintah tengah fokus pada pendistribusian minyak goreng subsidi melalui program Minyakita.

"Tanpa Zulhas berkampanye pun, sebetulnya masyarakat sudah tahu bahwa Zulhas adalah Ketum PAN dan tentu aktifitasnya serta program-program kerjanya di lapangan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap suara PAN di Pemilu 2024," ujar Andriadi kepada VOI, Rabu, 13 Juli.

Ingin PAN Sukses

Meski demikian, Direktur Eksekutif Institute Nusantara PolCom SRC itu menganggap, upaya Zulhas mengampanyekan anaknya bisa jadi dilakukan secara spontan.

Menurutnya, Zulhas ingin PAN sukses di pemilu lantaran masih "dihantui" partainya tidak lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen.

Ada Kegelisahan

Atas dasar itu, lanjut Andriadi, Mendag Zulkifli Hasan mengampanyekan calon legislatif dari partai berlambang matahari tersebut yang merupakan anaknya sendiri, Futri Zulya Savitri. Futri yang menjabat pengurus DPP PAN maju sebagai calon legislatif PAN dapil Lampung 1.

"Saya melihat ada kegelisahan dan kekhawatiran Zulhas, lantaran dalam berbagai survei menunjukkan elektabilitas PAN dibawah ambang batas 4 persen dan cenderung tidak lolos PT di Pileg 2024," kata Andriadi.

"Sehingga, secara spontanitas tanpa disadari momentum saat ini sebagai Kemendag dimanfaatkan Zulhas untuk tancap gas sambil berkampanye. Padahal posisi kemendag sedang disoroti masyarakat, di mana akibat kenaikkan cukup tinggi minyak goreng sampai saat ini dan kenaikkan bahan pokok lainnya," lanjutnya.

Saran Ahli

Menurut Andriadi, Zulhas bisa lebih bijaksana dan cermat lagi dalam menjalankan roda kementerian. Salah satunya dengan menjalankan perintah Presiden Jokowi menurunkan harga minyak goreng di pasaran. Jika upaya itu berhasil, kata dia, akan menjadi nilai positif bagi Zulhas, Kemendag, dan tentunya PAN dalam Pileg 2024.

"Saya kira hampir semua partai diuntungkan dengan kehadiran kadernya di kementerian bila mampu memanfaatkan program-program kerjanya seoptimal mungkin untuk kepentingan dan menyentuh rakyat," jelas Andriadi.

"Akan tetapi, sebaliknya jika kehadiran kadernya di kementerian dinilai negatif dan buruk dimata rakyat akan berimbas terhadap partainya," tandasnya.